Cerita Penyintas Bencana di Donggala Sukses Budi Daya Ikan Nila

10 kelompok kelola 20 kolam ikan nila dengan sistem bioflok

Donggala, IDN Times – Akib (32) memulai panen perdananya. Warga di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah ini sudah tujuh bulan membudidayakan ikan nila.

Akib tidak sendiri. Ada sembilan kelompok lain yang juga turut mengembangkan budi daya ikan nila dengan sistem bioflok.

“Ada 10 kelompok di Desa Lero yang kami bentuk untuk membudidaya ikan nila ini dengan sistem kulturasi air tawar menjadi air bioflok,” kata Akip, Senin (7/6/2021).

1. Berdayakan penyintas bencana untuk pemulihan ekonomi

Cerita Penyintas Bencana di Donggala Sukses Budi Daya Ikan NilaBudi daya ikan nila sistem bioflok yang dikerjakan Akib (32), warga Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. IDN Times/Kristina Natalia

Ribuan ikan nila berusia tiga bulan dipanen untuk dipasarkan kepada konsumen langsung maupun ke sejumlah rumah makan di Kota Palu. Ini adalah panen perdana sejak awal pembangunan fasilitas budi daya ikan pada September 2020. Sementara uji coba benih pertama dimulai pada Februari 2021. Ada 20 kolam bundar yang dikelola 10 kelompok. Satu kolam berisi 800 hingga 1.000 ekor ikan nila.

Kolam ikan milik Akib dan rekan-rekannya menempati lahan seluas kurang lebih satu hektare di dalam kawasan hunian tetap (huntap) Desa Lero Tatari. Huntap tersebut disediakan pemerintah bagi penyintas bencana gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami di Sulawesi Tengah. 

Pemerintah Kabupaten Donggala pun mengupayakan pemulihan ekonomi bagi para penyintas bencana di huntap tersebut. Salah satunya dengan menyelenggarakan pembinaan budi daya ikan serta pemberian paket bantuan untuk memulai usaha bidang perikanan.

“Alhamdulillah sangat membantu kami, apalagi masa sekarang pendapatan berkurang, sudah pasti meningkatkan perekonomian untuk warga di huntara maupun di huntap ini,” tutur Akib.

Menurut Akib, budi daya ikan nila sistem bioflok masih menemui kendala, salah satunya adalah masalah listrik. Khusus Desa Lero Tatari, belum semua daerah teraliri listrik 24 jam.

“Sebenarnya bisa penen dalam waktu dua bulan, kendala listrik ini juga berpengaruh pada ukuran ikan,” tutur Akib.

Baca Juga: Masjid Tertua Donggala, Bertahan meski Berkali-kali Dihantam Tsunami

2. Budi daya ikan di sebelas huntap di Donggala

Cerita Penyintas Bencana di Donggala Sukses Budi Daya Ikan NilaLokasi budi daya ikan nila di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. IDN Times/Kristina Natalia

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala, Ali Assagaf mengatakan budi daya ikan nila rencananya akan dikembangkan di sebelas huntap di Kabupaten Donggala. Sasaran penerima bantuan adalah korban bencana gempa dan tsunami yang berstatus ekonomi lemah.

Ali menjelaskan, budi daya ikan nila sistem bioflok di Desa Lero Tatari merupakan uji coba yang dilakukan Dinas Perikanan. Rencananya tahun depan akan dilanjutkan di dua desa di Kabupaten Donggala.

“Kita sesuaikan sama potensi dan lokasinya. Bisa jadi budi daya udang untuk desa yang berdekatan dengan laut,” jelasnya, Senin (7/6/2021).

“Saat ini masih fokus di pengembangan, kalau pembibitan masih berasal dari Balai Benih Ikan di Kecamatan Balaesang Tanjung,” tambahnya.

Baca Juga: Cerita Nelayan Desa Tompe Donggala, Bangun Huntap dari Uang Sendiri

3. Pemkab kembali salurkan bantuan 10 ribu bibit ikan nila

Cerita Penyintas Bencana di Donggala Sukses Budi Daya Ikan NilaBupati Donggala, Kasman Lassa beri benih ikan nila untuk warga korban bencana gempa dan tsunami di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. IDN Times/Kristina Natalia

Usai panen perdana yang dimulai Minggu (6/6/2021), kelompok budi daya ikan nila di Desa Lero Tatari kembali diberi bantuan 10 ribu ekor benih ikan. Benih itu ditebar di 20 kolam bioflok yang sudah kosong.

Bupati Donggala, Kasman Lassa menambahkan, budi daya ikan nila merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di masa pandemik COVID-19.

“Kalau benih tidak menjadi masalah, sekarang kondisi laut kurang bersahabat. Dengan adanya bantuan budi daya ini bisa membantu masyarakat di huntara maupun huntap,” terangnya, Senin.

Baca Juga: Pemuda Lompio Donggala Kreasikan Seni Kaligrafi dari Bambu

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya