Kemarau Panjang, Bencana Kekeringan Melanda Tiga Kecamatan di Maros

Debit air di Bendungan Lekopancing menipis

Maakassar, IDN Times - Bencana kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tiga wilayah yang berada di pesisir barat dan utara merasakan dampak kekeringan paling parah yaitu Kecamatan Maros Baru, Marusu, dan Bontoa.

Akibat kekeringan tersebut, warga mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun untuk keperluan irigasi lahan pertanian.

"Padi belum berisi tapi sawah sudah kekeringan," ujar Amir, salah seorang petani padi di Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru saat ditemui wartawan di Maros, Senin (12/8).

1. Petani terancam gagal panen

Kemarau Panjang, Bencana Kekeringan Melanda Tiga Kecamatan di MarosDok. IDN Times/Istimewa

Kondisi kekeringan membuat para petani terancam gagal panen. Padahal ada ratusan hektare lahan persawahan di ketiga kecamatan tersebut.

Di Kecamatan Maros Baru, misalnya, tanaman padi warga rata-rata baru saja mengeluarkan bulir dan sangat membutuhkan suplai air. "Kondisi sepert ini akan merugikan petani puluhan juta rupiah," keluh Amir.

Baca Juga: BNPB Mengidentifikasi Sejumlah Wilayah Indonesia Siaga Kekeringan

2. Bendungan Lekopancing mengering

Kemarau Panjang, Bencana Kekeringan Melanda Tiga Kecamatan di MarosDok. IDN Times/Istimewa

Sudah sebulan terakhir debit air berkurang drastis di Bendungan Lekopancing yang terletak di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu. Air baku dari bendungan itu digunakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maros untuk memproduksi air bersih .

Petugas Bendungan Lekopancing Makmur mengatakan, pada kondisi normal, bendungan itu akan membuka 32 pintu penyuplai air. Namun pada musim kemarau panjang seperti saat ini, petugas hanya membuka satu pintu air.

Makmur menjelaskan, tinggi normal debit air di bendungan itu mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter di atas mercu. Namun kondisi saat ini sangat berbeda. "Ketinggian debit air sekitar 1 meter di bawah mercu. Hal ini tentu saja akan berdampak pada pasokan air bersih," jelas Makmur, Senin (12/8).

Dengan kondisi ini, jelas Makmur, bukan hanya Kabupaten Maros yang terancam kesulitan pasokan air bersih, tapi juga sebagian wilayah Kota Makassar yang turut mengandalkan suplai air dari Lekopancing.

"Tidak hanya mengancam suplai air bersih akan tetapi lahan pertanian juga ikut terancam tidak mendapatkan suplai air," katanya.

3. PDAM Maros sebut pasokan air masih aman

Kemarau Panjang, Bencana Kekeringan Melanda Tiga Kecamatan di MarosDok. IDN Times/Istimewa

Direktur PDAM Maros Abdul Baddar yang dihubungi mengatakan, suplai air bersih dari Bendungan Lekopancing terhitung masih normal. Meski ketinggian debit air hanya 1 meter.

"Untuk produksi air bersih dari Bendung Lekopancing sendiri, untuk dialirkan ke Maros itu sekitar 90 liter per detiknya sementara untuk ke Kota Makassar itu 720 liter per detik," jelas dia.

Namun ia memperkirakan, debit air di bendungan tersebut akan semakin berkurang bila musim kemarau panjang masih melanda Kabupaten Maros.

Baca Juga: Banjir Masih Mengepung, Warga Maros Mengaku Belum Ada Bantuan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya