BKKBN Sulsel Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 2024

11 daerah di Sulsel alami peningkatan prevalensi stunting

Intinya Sih...

  • BKKBN menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Selatan.
  • Provinsi mencapai 99,5% target pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas.
  • DASHAT diakui sebagai upaya nyata dalam memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting.

Makassar, IDN Times - Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat provinsi serta Penguatan Program Bangga Kencana di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Acara yang dilaksanakan di Hotel Almadera ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Dinas terkait dan Satgas Stunting dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, menyampaikan urgensi menurunkan prevalensi stunting yang hingga 2023 masih berada di angka 27,4% di Sulawesi Selatan, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

"Pemerintah telah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024, sehingga kerja sama lintas sektor melalui pendekatan pentahelix menjadi kunci keberhasilan," kata Shodiqin dalam sambutannya.

1. Sulawesi Selatan telah mencapai 99,5% target pembentukan Kampung KB

BKKBN Sulsel Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 2024Rapat Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (25/9/2024)/Humas BKKBN Sulsel

Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), yang diatur melalui Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2022, menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penguatan institusi keluarga. Provinsi Sulawesi Selatan telah mencapai 99,5% target pembentukan Kampung KB, dan diharapkan pada tahun 2024 seluruh desa/kelurahan di provinsi ini akan memiliki Kampung KB yang aktif.

"Artinya masih ada 14 Desa/Kelurahan belum terbentuk Kampung KB dan diharapkan pada tahun 2024 semua Desa/Kelurahan terbentuk Kampung Keluarga Berkualitas 100% di seluruh Indonesia," paparnya.

Selain itu, salah satu program inovatif yang diangkat dalam rapat ini adalah DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), yang diakui sebagai upaya nyata dalam memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting.

Sulawesi Selatan bahkan mendapat penghargaan sebagai provinsi dengan jumlah DASHAT terbanyak di Indonesia, menandakan komitmen tinggi daerah ini terhadap penanganan stunting.

2. Sebanyak 11 daerah di Sulsel mengalami peningkatan prevalensi stunting

BKKBN Sulsel Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 2024Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (25/9/2024)/Humas BKKBN Sulsel

Namun, tambah Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, meski ada kemajuan, tantangan tetap ada. Data dari Survei Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menunjukkan bahwa 11 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan prevalensi stunting, termasuk Makassar, Luwu, dan Bulukumba.

"Oleh karena itu, langkah-langkah strategis diperlukan untuk mendorong inovasi daerah dalam menurunkan angka stunting secara efektif," ucap Shodiqin.

3. Momentum memperkuat komitmen menyukseskan program Bangga Kencana

BKKBN Sulsel Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 2024Rapat Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (25/9/2024)/Humas BKKBN Sulsel

Melalui kegiatan ini, kata Shodiqin, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat komitmen untuk menyukseskan Program Bangga Kencana dan PPS, khususnya di Kampung KB, sehingga tercapai rencana aksi bersama yang terintegrasi di setiap wilayah.

"Dengan kolaborasi lintas sektor, sinergi program, serta komitmen bersama, Sulawesi Selatan optimis bisa mencapai target penurunan stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Shodiqin.

Baca Juga: Harganas Sulsel, Kepala BKKBN: Intervensi Stunting Harus Tepat Sasaran

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya