Ini Alasan Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019 dari 62 Jadi 54 Persen

Ada kesalahan data?

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberi penjelasan adanya perubahan angka klaim kemenangan Prabowo-Sandi, dari 62 persen menjadi 54 persen.

Dahnil mengatakan, perubahan terjadi karena pihaknya masih terus mengumpulkan data C1.

“Waktu 62 persen kemarin memang kami baru mengumpulkan beberapa persen, perkembangan ada di tim Bapak Laode Kamaludin,” ungkap Dahnil dikonfirmasi IDN Times, Senin (27/5).

1. Angka deklarasi Prabowo belum final

Ini Alasan Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019 dari 62 Jadi 54 PersenANTARA FOTO/Galih Pradipta

Dhanil mengungkap alasan Prabowo langsung mendeklarasikan kemenangan, walaupun baru mengumpulkan data beberapa persen, namun jawaban dia tidak lugas.

“Ya itu tadi, masih terus berproses seperti Situng milik KPU,” kata dia.

Menanggapi ajakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI adu data, Dahnil mengatakan hal itu sudah dilakukan pihaknya, sebelum dilakukan pemungutan suara, terutama masalah daftar pemilih tetap (DPT).

Dahnil menyayangkan pernyataan KPU yang menyatakan siap adu data dengan BPN, namun beberapa waktu sebelumnya secara arogan lembaga penyelenggara pemilu itu menyatakan data paling valid adalah milik KPU.

“Kalau mau adu data jangan sampai ada pernyataan seperti itu, kalau mau adu data harus fair,” ucap dia.

Baca Juga: Soal Pertemuan Jokowi-Prabowo, Luhut: Bolanya Ada di Sana

2. BPN membongkar hasil penghitungan internal

Ini Alasan Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019 dari 62 Jadi 54 PersenIDN Times/istimewa

Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga memaparkan hasil penghitungan suara yang dilakukan tim internal mereka. Pemaparan dilakukan Laode Kamaluddin, tim pakar BPN di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5).

Menurut dia, berdasarkan penghitungan formulir C1 hingga Selasa pukul 00.00 WIB, perolehan suara pasangan Jokowi-Maruf Amin memperoleh 44,14 persen atau 39.599.832 suara. Sedangkan, pasangan Prabowo-Sandi memperoleh 54,24 persen atau 48.657.483 suara.

"Jadi yang selama ini yang menanyakan datanya, ini datanya. Ini hasilnya pasangan Prabowo-Sandi unggul," kata dia.

Menurut Laode, hasil tersebut berdasarkan penghitungan di 444.976 TPS atau 54,91 persen.

Laode mengatakan, pihaknya membuka pintu bagi pihak-pihak yang ingin menantang atau menguji penghitungan suara yang dilakukan BPN.

"Kalau ada yang mau menantang ini silakan, kita adu data saja. Inilah angka-angkanya yang kita miliki," tutur dia.

Menurut Laode, formulir C1 yang dimilikinya asli dan dapat dipertanggung jawabkan. Sebab sebelum diinput, formulir C1 diversifikasi dan divalidasi.

"Data ini bisa dipertanggung jawabkan. Pertanyaannya, mana datamu? Ini dataku," ucap dia.

Ini Alasan Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019 dari 62 Jadi 54 PersenIDN Times/Sukma Shakti

3. BPN pakai SMS kumpulkan data

Ini Alasan Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019 dari 62 Jadi 54 PersenDoc. IDN Times

Sebelumnya, anggota BPN Vasco Ruseimy juga blak-blakan menyampaikan klaim kemenangan paslon 02 pada Pilpres 2019. Bahkan, dia juga mendatangkan sosok di balik penghitungan perolehan suara yang menjadi dasar klaim kemenangan tersebut. Hal itu disampaikan Vasco melalui channel Youtube miliknya, Macan Idealis, Rabu (8/5).

Mulanya, Vasco memperkenalkan sosok tersebut yang menjadi narasumbernya, yakni Prof Laode. Lalu dia menjelaskan, Laode adalah satu di antara tim pemenangan tim Prabowo-Sandi beserta koalisi kubu 02 lainnya.

"Biar teman-teman tahu, Beliau adalah koordinatornya, otaknya yang mengumpulkan dan mengkoleksi semua data C1, baik itu dari relawan dan yang lain-lain. Semua dikumpulkan untuk pemenangan tim Pak Prabowo-Sandi lah intinya dan partai koalisi," kata dia.

Vasco lantas menyinggung soal 'setan gundul' yang sempat disampaikan politikus Partai Demokrat Andi Arief. Setan gundul hangat diperbincangkan lantaran Andi mengatakan Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo.

Andi menyebut setan gundul memberikan informasi perolehan suara yang salah kepada Prabowo. Untuk itu, Vasco meminta tanggapan kepada Laode.

Dengan tegas Laode menyatakan apa yang disampaikan Prabowo-Sandiaga adalah data-data valid. “Setiap apa yang diucapkan oleh Pak Prabowo dan Sandi itu semuanya disuplai dengan data-data yang valid," kata Laode.

Ia kemudian mengatakan asal data klaim kemenangan Prabowo sebelumnya. Laode mengungkapkan bahwa pihaknya mengumpulkan data C1 menggunakan sebuah sistem. Sistem tersebut menggunakan pesan singkat alias SMS.

"Misalnya, ini yang dipersoalkan data 62 persen dari mana sih sekian jam. Itu buat kami sudah di jauh hari kita sudah buat sistem pakai SMS saja," ujar Laode.

"Jadi setiap orang yang telah menusuk (mencoblos) itu ya, kemudian keluar C1-nya, langsung saja di kirim. Nah, sistem itu dengan cepat sekali," Laode malanjutkan.

Menanggapi hal itu, Vasco kembali bertanya kapan data itu didapat. "Oh, pas hari H itu ya prof ya?"

"Pas hari, sekian jam, kan sebetulnya model quick count atau exit poll saja itu sebenarnya" jawab Laode.

Sekali lagi, Laode menegaskan, klaim perolehan suara kemenangan Prabowo-Sandiaga mulanya melalui SMS. "Tapi kan kita lihat itu, kemudian ketika dikemukakan itu memang seperti itu, yang jumlah 62 persen itu kan SMS basisnya," beber dia.

4. Konfirmasi hasil pengumpulan via SMS, BPN minta data saksi-saksi

Ini Alasan Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019 dari 62 Jadi 54 PersenIDN Times/Auriga Agustina

Laode kembali menjelaskan langkah selanjutnya dalam mengumpulkan suara Pilpres 2019.

"Kemudian baru belakangan segera kita susuli dengan pekerjaan kita minta dari saksi-saksi, kemudian dari relawan satgas, relawan itu kan banyak. Kemudian dari emak-emak juga, kemudian dari partai-partai," ada Laode.

"Semua segera mengumpulkan dan kita kumpulkan," lanjut dia.

Menurut Laode hingga kini pihaknya tetap mengumpulkan data C1 tersebut. "Jangan lupa empat hari setelah 17 April 2019 itu, orang gak sadar pentingnya C1," tutur Laode.

"Kami sudah sadari itu, kami kumpulin sampai hari ini kita kumpulin terus-menerus dan pengumpulan itu kita sortir juga tentunya," ujar dia.

"Nah, dari situlah datanya lengkap," tutup Laode dalam video tersebut.

Baca Juga: Kawal Gugatan Pemilu 2019 di MK, Ini Profil 8 Pengacara Prabowo-Sandi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya