Bambang Soesatyo: Ada Peran Asing dalam Kerusuhan Papua

Kerusuhan di Papua terus bergejolak

Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut kerusuhan Papua dimanfaatkan oleh penumpang gelap. Tak tanggung-tanggung, ia mengatakan pada kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu ditumpangi oleh anasir asing yang menginginkan Papua merdeka.

“Itu sudah pasti. (Kerusuhan) Papua kan pasti ada penumpang gelap, pertama yang bisa kita cium ada asing yang ingin menarik Papua dari Indonesia,” Kata Bamsoet di Posko Bamsoet, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 57, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).

1. Bamsoet minta pihak keamanan untuk menyelesaikan masalah secara permanen

Bambang Soesatyo: Ada Peran Asing dalam Kerusuhan PapuaIDN Times/Galih Persiana

Oleh karena itu, Bamsoet meminta pihak keamanan untuk melakukan langkah-langkah yang komprehensif dan mampu menyelesaikan masalah secara permanen.

“Kita semua prihatin atas apa yang terjadi di Papua. Panglima TNI dan Kapolri sudah ada di Papua, untuk menyelesaikan masalah-masalah konflik di sana,” ujar dia.

2. Bamsoet menyayangkan tindakan SARA saat pengepungan asrama mahasiswa Papua

Bambang Soesatyo: Ada Peran Asing dalam Kerusuhan PapuaIDN Times/Galih Persiana

Politikus Partai Golkar itu juga menyesalkan terjadinya peristiwa yang mengarah kepada konflik bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di Surabaya, Jawa Timur, saat pengepungan asrama mahasiswa Papua.

"Yang memicu daripada eskalasi ini. Maka kita berharap tidak terjadi lagi karena bagaimana pun Papua adalah bagian dari Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Mahasiswa Papua Tolak Pertemuan, Ini Rencana Gubernur Khofifah-Lukas

3. Kerusuhan di Papua terus terjadi

Bambang Soesatyo: Ada Peran Asing dalam Kerusuhan PapuaIDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, gejolak di Tanah Cendrawasih terus bergejolak, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan, dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Deiyai, Rabu (28/8) tercatat tiga orang meninggal yakni dua warga sipil dan seorang anggota TNI AD.

"Tidak benar laporan tentang enam warga sipil yang tewas dan terluka dalam insiden tersebut. Yang pasti tiga orang meninggal dalam insiden tersebut yakni dua warga sipil dan anggota TNI AD meninggal," kata Irjen Pol Rodja dilansir dari Kantor Berita Antara, Rabu (28/8).

Dikatakan, insiden yang berakhir kerusuhan itu berawal dari demo yang dilakukan sekitar 100 orang yang melakukan orasi di halaman kantor bupati Deiyai, namun tiba-tiba datang sekitar 1.000-an orang yang berlari-lari kecil dan sebagian di antara menyerang aparat keamanan.

4. Massa menyerang anggota TNI

Bambang Soesatyo: Ada Peran Asing dalam Kerusuhan PapuaIDN Times/Galih Persiana

Massa menyerang mobil yang sebelumnya ditumpangi anggota TNI dan merampas senjata api yang berada di dalam mobil tersebut.

Selain mengambil 10 senpi jenis SS 1 beserta magasin berisi amunisi, mereka membunuh anggota TNI dengan menggunakan parang dan anak panah hingga menewaskan Serda Rikson.

Setelah berhasil mengambil senjata api, kemudian melakukan penembakan ke aparat keamanan yang sedang melakukan pengamanan unjuk rasa hingga terjadi kontak senjata, tutur Irjen Pol Rodja.

Kapolda Papua yang mengaku saat ini masih berada di Timika mengatakan, dalam insiden tersebut selain menewaskan tiga orang baik itu warga sipil maupun anggota TNI juga mengakibatkan lima anggota TNI dan Polri terluka.

Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Enarotali, dan situasi nisbi aman, tegas Irjen Pol Rodja.

Baca Juga: Kemenkominfo Masih Blokir Layanan Internet di Papua

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya