2 Anggota Polisi Ditangkap karena Jual Senjata ke KKB 

2 anggota polisi ditangkap hasil pengakuan warga Bentuni

Jakarta, IDN Times - Polda Maluku mengonfirmasi penangkapan terhadap dua anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease karena menjual senjata api dan amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

“Ada yang diamankan dan sementara dilakukan pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat saat dihubungi, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Puncak Papua Dianiaya KKB Pakai Parang

1. Polda Maluku masih mendalami keterlibatan anggota polisi yang menjual senjata ke KKB

2 Anggota Polisi Ditangkap karena Jual Senjata ke KKB Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawa menggunakan truk menuju pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polda Papua)

Saat ini, Polda Maluku masih menyelidiki keterlibatan dua anggota polisi ini dengan KKB. Keseluruhan penanganan kasus masih diserahkan ke penyidik.

“Belum ada keterangan resmi dari Polri. Apakah ada anggota Polda Maluku atau tidak yang tau penyidik, dan dalam waktu dekat akan diekspos,” ujarnya.

2. Penangkapan dua anggota polisi berawal dari seorang warga Bentuni

2 Anggota Polisi Ditangkap karena Jual Senjata ke KKB Ilustrasi Senjata api, Senjata Api tersangka kasus John Kei (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Penangkapan dua anggota polisi itu berawal dari seorang warga Bentuni yang diamankan petugas lantaran membawa senjata api berikut amunisinya pada Rabu 10 Februari 2021 lalu.

Dari hasil pemeriksaan, warga tersebut mengaku mendapatkan senjata dan amunisi itu dari polisi yang bertugas di Polresta Pulau Ambon. Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri kemudian menginstruksikan Kapolresta Pulau Ambon untuk berkoordinasi dengan Polres Bentuni dan Polda Papua Barat.

Baca Juga: Seorang Terduga Anggota KKB Tewas Ditembak Aparat saat Kontak Senjata

3. Pemuka agama meminta bentrok KKB Papua segera diakhiri

2 Anggota Polisi Ditangkap karena Jual Senjata ke KKB (Ilustrasi) ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding

Pemuka agama di Timikia, Papua yang juga menjabat sebagai Administratur Keuskupan Timika, Pastor Marthen Kuayo Pr, meminta seluruh pihak yang terlibat mengakhiri konflik bersenjata yang terjadi di Kabupten Intan Jaya, Provinsi Papua.

"Kami dari gereja mengajak pemerintah dalam hal ini aparat TNI dan Polri maupun pihak TPN-OPN untuk mengambil langkah-langkah berdialog untuk mengakhiri konflik di Intan Jaya," ujar Marthen seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (17/2/2021).

Pastor Marthen menyebutkan, korban akan terus bertambah jika situasi tidak kunjung membaik. "Kalau situasinya tetap seperti ini, maka sudah pasti korban akan terus berjatuhan dari kedua belah pihak," ujar Marthen.

Dia khawatir, jika konflik bersenjata antara aparat TNI-Polri dan pihak TPN-OPM tak kunjung berakhir dan terus berkepanjangan, warga masyarakat yang akan menjadi korban  TPN-OPN dinamakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh Polri dan disebut Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) oleh TNI.

Baca Juga: Mengenal Mathius Fakhiri, Kapolda Papua yang Berpengalaman Hadapi KKB

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya