Ketua KPU: Debat Pilpres Mungkin Hanya Dilakukan di Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, debat pilpres (Pemilihan Presiden) 2019 kemungkinan hanya akan digelar di Jakarta. Awalnya, KPU mengusulkan debat pilpres dilakukan di dua kota, yakni Jakarta dan Surabaya.
"Tetapi kemarin dua-duanya (timses) menyampaikan agak riskan kalau 2 kota. Jadi kemungkinan debat pilpres akan di Jakarta semua," tutur Arief usai penyampaian Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2) di Jakarta, Sabtu (15/12).
1. KPU telah bertemu dengan tim kampanye nasional
Hingga saat ini, lanjut Arief, KPU belum menentukan keputusan. Namun demikian, KPU telah bertemu dengan tim kampanye nasional terkait opsi penyelenggaraan debat pilpres.
"Kami sudah menawarkan opsi. 17 Januari, 17 Februari, 17 Maret, 30 Maret dan 13 April," kata Arief.
Baca Juga: Mulai Hari Ini KPU Beri Akses Parpol Cek DPT Pemilu 2019
2. Keputusan resmi pada 19 Desember 2019
Menurut Arief, masing-masing tim kampanye nasional sudah kembali ke tempatnya masing-masing guna membahas hal tersebut. Keputusan resmi akan diambil dalam rapat KPU pada 19 Desember 2018 mendatang.
"Mungkin dengan paslon masing-masing akan bertemu lagi di tanggal 19 Desember untuk memastikan, kalau sudah bisa diterima akan buat keputusan dan tinggal jalan," tuturnya.
3. Daftar pemilih tetap sebanyak 190 juta jiwa
Sementara, terkait daftar pemilih tetap, tercatat jumlah DPTHP-2 sebesar 190.770.329 pemilih dengan pemilih laki-laki sebanyak 95.368.749 pemilih dan perempunan sebanyak 95.401.580 pemilih.
Secara total, jumlah pemilih perempuan lebih banyak dari pemilih laki-laki yang terdapat di 13 Provinsi yaitu Aceh, Bali, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Yogyakarta.
Baca Juga: Terima Daftar Pemilih Tetap, Ini 11 Rekomendasi Bawaslu kepada KPU
4. Terdapat tambahan 5 juta pemilih dalam DPTHP-2
Jika disandingkan dengan Rekapitulasi DPT Nasional pada 5 September 2018 yang sebesar 185.732.093 pemilih, terdapat tambahan 5.038.236 pemilih dalam DPTHP-2. Dengan tambahan pemilih tersebut, terdapat tambahan 4.426 TPS dari 805.074 TPS menjadi 809.500 TPS.
5. Jumlah pemilih luar negeri sebanyak 2 juta orang
Sementara, jumlah pemilih luar negeri sebanyak 2.058.191 pemilih dengan rincian, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 902.727 pemilih dan perempuan sebanyak 1.155.464 orang.
Jumlah pemilih tersebut terbagi atas pemilih TPS sebanyak 606.381 yang disebar ke dalam 783 TPS dan 638.040 pemilih kotak suara keliling (KSK) yang tersebar dalam 2.345 KSK. Sedangkan jumlah pemilih yang menggunakan pos sebanyak 813.770 yang tersebar dalam 429 pos.
Baca Juga: KPU Pastikan Peretas Tak Akan Bisa Pengaruhi Hasil Penghitungan Suara