Kericuhan di Puncak Jaya, Warga Bakar Mobil Pejabat TNI-Polri

5 warga pendatang jadi korban

Intinya Sih...

  • Warga di Mulia, Papua Tengah membakar mobil pejabat TNI-Polisi akibat provokasi
  • Kericuhan terjadi saat mediasi antara keluarga korban dan pemerintah setempat
  • Massa menuntut transparansi kasus penembakan, kompensasi kematian, dan melawan aparat keamanan dengan membakar mobil

Puncak Jaya, IDN Times – Sejumlah mobil milik pejabat TNI-Polisi dibakar warga di Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7/2024). Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, menyampaikan bahwa kericuhan yang berujung pembakaran itu disebabkan adanya provokasi dari sekelompok orang.

Letkol Inf Candra menjelaskan, pada pagi hari itu, masyarakat yang merupakan keluarga korban mendatangi RSUD Mulia. Mereka kemudian dimediasi dengan pemerintah setempat yang diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah dan aparat TNI-Polri yang diwakili oleh Kapolres dan Dandim.

"Awalnya dilakukan mediasi oleh Forkopimda Puncak Jaya (Sekda, Dandim dan Kapolres) bersama keluarga dan warga di halaman RSUD. Namun, saat berlangsung mediasi, ada provokasi dari sekelompok orang sehingga terjadi tindakan anarkis pengrusakan," jelasnya kepada IDN Times via pesan WhatsApp, Rabu malam.

Di sisi lain, salah satu masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan bahwa pada saat mediasi, masyarakat meminta kasus penembakan terhadap tiga warga sipil (yang disebut Kapendam XVII Cenderawasih sebagai anggota OPM) harus dibuka secara transparan.

Masyarakat juga meminta agar para pelaku penembakan harus ditindak dan diproses karena korban yang ditembak, bagi mereka, adalah warga sipil.

Selain itu, masyarakat menuntut agar aparat membayar kematian tiga orang tersebut dengan nilai Rp3 miliar per kepala.

"Saat diminta begitu, Dandim sempat mengeluarkan pernyataan yang intinya tidak bisa menyanggupi sepenuhnya nilai uang kematian itu. Akhirnya suasana langsung keos. Masyarakat tidak terima dan lakukan pelemparan batu kepada aparat keamanan," ujar informan IDN Times yang juga berada di lokasi tersebut pada saat mediasi.

Mendapat perlawanan dari massa, aparat keamanan pun melepaskan beberapa tembakan untuk membubarkan massa di depan RSUD Mulia.

Massa yang semakin geram langsung melawan dengan membakar beberapa mobil milik pejabat Forkopimda.

Tak hanya itu, beberapa warga pendatang pun turut terkena imbasnya. Informasi yang dihimpun, terdapat Lima korban warga pendatang. Dua di antaranya meninggal dunia.

Suasana di Kota Mulia pada hari itu seketika mencekam. Sejumlah warga pendatang rela meninggalkan rumahnya dan berlari menuju ke Polres Puncak Jaya serta Kodim untuk mendapatkan perlindungan.

Baca Juga: Kapendam Cenderawasih Sebut 3 Orang Tewas di Puncak Jaya Anggota OPM

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya