WHO Segera Restui Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca

Dengan restu ini vaksin dapat didistribusikan

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan segera memberi restu terkait izin penggunaan darurat vaksin COVID-19. Dilansir dari ANTARA, Sabtu (12/12/2020), Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan izin vaksin buatan Pfizer akan keluar dalam beberapa pekan mendatang.

Selanjutnya, WHO juga akan meninjau calon vaksin produksi Moderna dan AstraZeneca.

1. Restu WHO memudahkan pendistribusian vaksin

WHO Segera Restui Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZenecaBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Dengan adanya restu WHO terhadap vaksin tersebut, akan memungkinkan pendistribusian vaksin di sejumlah negara, yang badan pengawas obat nasionalnya belum dapat melakukan evaluasi.

Menurut Swaminathan, sedikitnya 10 perusahaan telah menyatakan minat atau mengajukan permintaan izin penggunaan darurat untuk calon vaksin.

Baca Juga: 67 Negara Miskin Terancam Kekurangan Vaksin COVID-19

2. Program vaksin WHO untuk negara miskin dan menengah

WHO Segera Restui Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZenecaIlustrasi vaksin Moderna (www.news.sky.com)

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hampir satu miliar dosis vaksin telah diamankan untuk program COVAX, guna dibagikan kepada-negara negara miskin dan menengah. Ada 189 negara yang berpartisipasi dalam program tersebut.

COVAX adalah program WHO untuk memastikan distribusi vaksin merata di seluruh dunia. Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Kemenlu telah mengirimkan formulir permintaan vaksin kepada COVAX.

"Salah satu proses yang harus dilalui adalah vaccine request form kepada COVAX Facility. Pengiriman sudah dilakukan hari ini 7 Desember sesuai tenggat waktu yang ditentukan," ucap Menlu, Senin, 7 Desember 2020 lalu.

3. Pasokan vaksin terbatas di tahun depan

WHO Segera Restui Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZenecaIlustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca (www.france24.com)

Namun, sejumlah pejabat WHO mencatat bahwa masih dibutuhkan waktu untuk memproduksi dosis vaksin yang mencukupi permintaan.

Menurut Swaminathan, pasokan vaksin COVID-19 sepertinya akan terbatas untuk paruh pertama 2021.

Baca Juga: Ini 5 Vaksin yang Digunakan Indonesia dan Jumlah Dosis Pemesanannya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya