Jakarta Mau Disulap Seperti New York, Ibu Kota Baru Bak Washington DC

Pemindahan ibu kota efektif mulai 2024

Jakarta, IDN Times - Jakarta bakal kehilangan statusnya sebagai ibu kota negara (IKN) dalam beberapa tahun ke depan. Sebab, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memutuskan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai IKN yang baru.

Meski begitu, Jakarta dijanjikan bakal tetap eksis sebagai kota bisnis dan keuangan. Bahkan, ada cita-cita Jakarta bakal menjadi pusat bisnis berkelas internasional.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Jakarta nantinya bakal didesain seperti New York City. Sementara itu IKN baru bakal disulap menjadi seperti Washington DC.

"Jakarta bakal didesain sebagai "New York" dan ibu kota baru sebagai "Washington DC"," ujarnya kepada IDN Times, Senin (26/8).

Keinginan pemerintah memang terkesan seperti angan-angan. Namun, hal itu bukan tidak mungkin untuk tidak diwujudkan. Sebab, dana besar bakal disiapkan untuk mewujudkan keinginan itu.

Jakarta misalnya, dana sebesar Rp571 triliun bakal disiapkan untuk membenahi kota metropolitian tersebut. Sementara itu, IKN diperkirakan bakal menelan dana sebesar Rp466 triliun untuk pembangunannya.

"Perlu kami sampaikan bahwa kebutuhan ibu kota baru Rp466 triliun, nantinya 19 persen dari APBN, itu pun berasal dari skema kerja sama pengelolaan aset di DKI Jakarta, sisanya dari KPBU serta investasi langsung swasta dan BUMN," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin.

Sebelumnya, Bambang telah menjelaskan, tahapan atau timeline pembangunan ibu kota baru akan dilakukan sepanjang 2021-2045. Pada periode pertama yakni 2021-2024, akan dibangun istana negara, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif dan yudikatif). Selain itu, pemerintah juga akan membangun taman budaya hingga botanical garden.

"Yang paling penting adalah pada 2024 kita memulai proses pemindahan tersebut karenanya zona intinya, pusat pemerintahan dengan luas kira kira 2000 ha itu yang pasti akan berisi seluruh keperluan eksekutif, yudikatif, legislatif, termasuk istana, DPR-RI, MA, MK, yang lainnya ditambah taman budaya dan botanical garden," jelas dia.

Selanjutnya, pada 2025-2029 akan dibangun perumahan untuk ASN/TNI/POLRI, research and development center, MICE/convention center, museum, pangkalan militer, hingga pusat perbelanjaan.

"Fasilitas pendidikan kesehatan untuk warga juga harus sudah selesai, kota ini juga kita harapkan punya fasilitas untuk pertemuan untuk berbagai acara termasuk bisnis dan tourism," tuturnya.

"Dari diskusi, ada permintaan dari TNI terutama untuk membangun military base baik darat laut udara di daerah sekitar ibu kota baru," tambahnya.

Untuk periode terakhir (2030-2045), Bambang mengungkapkan mulai terjadi pembangunan yang sedikit di luar konteks pemerintahan. Sebut saja pembangunan taman nasional, konservasi orang utan, klaster pemukiman non-ASN, metropolitan hingga wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi sekitarnya.

Mantan Menteri Keuangan ini juga optimistis ibu kota baru bakal terus tumbuh. Apalagi, Indonesia bakal mendapat bonus demografi hingga 2036 mendatang.

"Jadi sangat mungkin apalagi melihat penduduk Indonesia yang jelas besar maka kota ini tidak dalam waktu dekat tapi dalam jangka panjang akan menjadi kota yang cukup besar yang 1,5 juta orang kira-kira," ungkap Bambang.

Baca Juga: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Ini Konsep Infrastruktur Kementerian PUPR

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya