Pelecehan Seksual Mayoritas Terjadi pada Orang Berpakaian Tertutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah survei yang dilakukan situs Change.org menunjukkan bahwa tindakan pelecehan seksual mayoritas terjadi pada orang yang berpakaian tertutup, dan terjadi sebelum matahari tenggelam.
Meski demikian, bukan berarti pelecehan seksual tak terjadi pada orang berpakaian terbuka dan terjadi pada malam hari. Hanya saja dari survei tersebut menunjukkan jumlahnya lebih sedikit beberapa persen saja.
Baca Juga: 5 Penyakit Serius yang Ditimbulkan dari Trauma Pelecehan Seksual
1. Hasil survei berbeda dengan sejumlah mitos yang berkembang
Hasil riset itu menunjukkan bahwa korban pelecehan seksual sering diabaikan yakni sebesar 40 persen. Jumlah ini jauh berbeda dengan persentase korban yang pernah dibela, yakni sebesar 22 persen.
"Korban mengaku banyak saksi yang mengabaikan 40 persen dan bahkan menyalahkan korban delapan persen ketika pelecehan terjadi. Namun banyak pula yang membela korban 22 persen dan berusaha menenangkan korban 15 persen setelah kejadian. Sebanyak 92 persen korban pun mengaku merasa terbantu setelah dibela," papar dia.
2. Korban pelecehan seksual sering diabaikan
Editor’s picks
Dari analisis data survei yang diikuti lebih dari 62.000 orang, koalisi menemukan fakta yang membantah mitos-mitos yang beredar terkait pelecehan seksual. Menurut hasil survei, mayoritas korban pelecehan tidak mengenakan baju terbuka saat mengalami pelecehan seksual, melainkan memakai celana atau rok panjang 18 persen, berjilbab 17 persen, dan baju lengan panjang 16 persen.
Hasil survei juga menunjukkan waktu korban mengalami pelecehan mayoritas terjadi pada siang hari 35 persen dan sore hari 25 persen.
"Selama ini korban pelecehan seksual banyak disalahkan karena dianggap ‘mengundang’ aksi pelecehan dengan memakai baju seksi atau jalan sendiri di malam hari. Tapi semua anggapan itu bisa dibantah dengan hasil survei ini. Hasil survei ini jelas menunjukkan bahwa perempuan bercadar pun sering dilecehkan, bahkan pada siang hari,” kata Founder perEMPUan Rika Rosvianti (Neqy), melalui keterangan tertulis, Minggu (21/7).
3. Pelecehan seksual murni karena niat pelaku
Hasil riset ini juga menunjukkan bahwa pelaku pelecehan seksual melakukan aksinya karena niat, bukan permintaan korban untuk dilecehkan. Menurut Neqy, tidak seharusnya korban yang mengalami pelecehan seksual ini disalahkan karena kejahatan yang dilakukan orang lain.
"Saya ingin mengajak semua orang yang membaca hasil survei ini untuk bersama-sama lawan pelecehan. Karena kalau kita tidak bertindak, pelecehan seksual ini akan terus terjadi dan menghasilkan lebih banyak korban yang bisa jadi adalah orang yang penting dalam hidup kita,” Neqy menandaskan.
Baca Juga: Dapat Grasi, Terpidana Pelecehan Seksual di JIS Mudik ke Kanada