Korban Meninggal Akibat Virus Corona Naik Drastis Jadi 213 Orang

10.000 orang lainnya positif terinfeksi virus corona

Jakarta, IDN Times - Korban meninggal dunia akibat wabah virus corona di Tiongkok bertambah menjadi 213 orang hingga Jumat (31/1) pagi ini. Sementara itu, hampir 10.000 orang lainnya positif terinfeksi virus baru asal Wuhan tersebut.

Dikutip dari Channel News Asia, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dalam laporan hariannya mengatakan, 43 kematian baru, 30 di antaranya ada di Wuhan.

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Virus Corona di Wuhan Bertambah Jadi 162 Orang

1. Jumlah tersebut melampaui wabah virus SARS pada 2002-2003

Korban Meninggal Akibat Virus Corona Naik Drastis Jadi 213 OrangSeorang petugas Angkasa Pura I saat mensimulasikan pemeriksaan penumpang pesawat dengan pemindai suhu tubuh. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ada hampir 2.000 kasus baru yang berhasil dikonfirmasi, sehingga total jumlah kasus yang terinfeksi di Tiongkok menjadi lebih dari 9.600 orang.

Jumlah itu melampaui wabah SARS yang merebak pada 2002 sampai 2003. Saat itu jumlah penduduk di seluruh dunia yang terjangkit virus itu sebanyak 8,098 orang. Sedangkan yang meninggal tercatat mencapai 774 orang.

2. Kematian di Provinsi Hubei akibat virus corona bertambah menjadi 204 orang

Korban Meninggal Akibat Virus Corona Naik Drastis Jadi 213 OrangSituasi Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. (Istimewa)

Jumlah tersebut datang beberapa jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global atas virus mematikan, yang telah menyebar ke sejumlah negara di seluruh dunia.

Komisi kesehatan untuk Provinsi Hubei mengatakan, kematian penduduk di provinsi itu telah meningkat sebanyak 42 orang menjadi 204 pada akhir 30 Januari.

3. WHO menyatakan virus corona darurat global

Korban Meninggal Akibat Virus Corona Naik Drastis Jadi 213 OrangNomor hotline untuk dihubungi soal virus Corona. (IDN Times/Arief Rahmat)

WHO akhirnya menyatakan darurat global terhadap virus corona. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, ketika memberikan keterangan pers pada Kamis waktu setempat mengatakan, mereka akhirnya menyatakan situasi darurat bukan lantaran penyebaran virusnya di Tiongkok. Melainkan penyebaran virus itu semakin meluas di luar Tiongkok. 

"Alasan utama kami menyatakan deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Tiongkok, melainkan penyebaran yang terjadi di negara lain," ujar Ghebreyesus seperti dikutip dari stasiun berita BBC, Jumat (31/1). 

WHO khawatir penyebaran akan lebih cepat dan meluas ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah. 

Baca Juga: Pakai Masker Biasa Cukup, Virus Corona Tak Menyebar Lewat Udara?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya