Hilang Saat ke Toilet, Jemaah Haji Asal Palembang Belum Ditemukan PPIH

Tapsirin Wajat Ratam usia 82 tahun

Palembang, IDN Times -Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumsel masih belum mendapatkan kabar baru, terhadap hilangnya jemaah haji asal embarkasi Palembang kloter 11, atas nama Tapsirin Wajat Ratam (82). 

Menurut Kasubbag Humas Kanwil Kemenag Sumsel, Saefudin Latief, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi baru terhadap hilangnya jemaah haji dari Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame, Palembang tersebut.

"Sampai hari ini belum ada info terbaru. Namun kami bukan saja dari panitia Indonesia, tapi semua sektor di Arab Saudi tetap melakukan pencarian, bahkan hingga menyusuri sisi-sisi jalan. Sampai mencari pertolongan dengan berusaha ke setiap tempat terakhir pak Tapsirin kehilangan jejak, kami mencari ke lokasi kemungkinan ditemukannya jemaah seperti ke rumah sakit setiap lokasi," katanya, Jumat (30/8).

1. Tapsirin hilang ketika berada di Muzdalifah pada 10 Agustus 2019 lalu

Hilang Saat ke Toilet, Jemaah Haji Asal Palembang Belum Ditemukan PPIHIDN Times/Rangga Erfizal

Saefudin memprediksi, ada kemungkinan hilangnya jemaah haji atas nama Tapsirin ini saat tidak mengenakan tanda pengenal.

"Melalui informasi yang kami himpun dari teman satu kloternya, jemaah mungkin tidak menggunakan gelang. Karena beliau saat pergi ke toilet maupun wudu, sering melepaskan gelang identitas tersebut," katanya.

Saefudin menceritakan, kronologi hilangnya jemaah haji atas nama Tapsirin ini, bermula ketika berada di Muzdalifah pada 10 Agustus 2019 lalu. Setelah wukuf di Arafah pada 10 Dzulhijah pukul 21:00, Tapsirin pamit ke toilet dan minta izin kepada sang istri, Sutirah. Namun, saat ditunggu Tapsirin tak kunjung kembali.

Setelah diinformasikan hilang, ketua rombongan bersama petugas-petugas kloter mencari ke area Muzdalifah hingga pukul 07:30 hingga di Mina dan menelusuri Maghtab 54.

"Dimana maghtab pak Tapsirin itu tinggal, sampai bis dari kloter 11 gelombang terakhir memutuskan pukul 09:30 tidak sampai membawa pak Tapsirin pulang, karena belum ketemu," sambungnya.

2. Saat terpisah dari istri, Tapsirin hanya mengenakan shal dan meninggalkan tas

Hilang Saat ke Toilet, Jemaah Haji Asal Palembang Belum Ditemukan PPIHIDN Times/Rangga Erfizal

Dengan adanya insiden ini, terang Saefudin, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Palembang meminta bantuan seluruh masyarakat untuk turut mendoakan kembalinya jemaah haji tersebut.

"Kita terus mengupayakan hingga pak Tapsirin  berhasil ditemukan. Nanti kita akan langsung mengantarkan ke rumah. Mudah-mudahan pak Tapsirin bisa kembali selamat dan berkumpul bersama keluarga. Kami mohon bantuannya semua," terangnya

Seharusnya, jemaah haji yang sudah lanjut usia (lansia), Tapsirin lebih diawasi dengan ketat.

"Mereka (pak Tapsirin dan istri) selalu bersama, saat jemaah (Tapsirin) berpamitan, dia hanya mengenakan syal dan meninggalkan tas," ujar Saefudin.

Baca Juga: Usai Keluar dari Kamar Mandi, Jemaah Haji Lamongan Meninggal Dunia

3. Tapsirin ingin ke toilet sebelum menghilang

Hilang Saat ke Toilet, Jemaah Haji Asal Palembang Belum Ditemukan PPIHIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, putra dari Tapsirin, Rodi menuturkan, ayahnya terpisah saat hendak ke toilet, ketika rombongan jemaah lagi berada di dalam bus, namun ayahnya ingin buang air. Jadi, ibunya yang mengantarkan ke toilet.

"Berdasarkan cerita ibu, saat di Muzdalifah bapak minta diantarkan ke toilet. Setelah mengantarkan, ibu langsung ke bus, karena jaraknya dekat. Setelah ditunggu sekian lama, bapak tidak juga kembali,” tutur Rodi.

Baca Juga: Sebanyak 447 Jemaah Haji Debarkasi Palembang Tiba di Bumi Sriwijaya 

4. Putra Tapsirin pastikan, ayahnya cukup sehat dan belum pikun walau lansia

Hilang Saat ke Toilet, Jemaah Haji Asal Palembang Belum Ditemukan PPIHIDN Times/Rangga Erfizal

Merasa khawatir, ungkap Rodi, ibunya kembali ke toilet untuk menemui suaminya. Sayangnya, sang suami sudah tidak ada lagi di toilet. Ibunya merasakan penyesalan, terlebih sudah hampir tiga pekan ini suaminya belum ditemukan.

"Ibu tidak berhenti menangis. Ada sebuah penyeselan, kenapa waktu itu harus di tinggal. Kalau tau kan ditungguin saja,” jungkap Rodi.

Rodi memastikan, walau ayahnya sudah tua, namun masih cukup sehat dan belum pikun. Keluarganya tetap berharap pemerintah, khususnya Kementerian Agama bisa membantu dalam pencarian ayahnya.

"Kami hanya bisa berdoa agar ayah segera kembali. Besar harapan kami agar ayah bisa segera ditemukan, biar bisa berkumpul lagi dengan keluarga,” tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya