Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?

Semoga vaksin COVID-19 segera bisa diproduksi massal

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memaparkan prioritas dari target penerima vaksin COVID-19 yakni seluruh tenaga medis berikutnya akan diprioritaskan untuk pekerja.

"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun," kata Terawan dalam siaran tertulis, Kamis (1/9/2020).

1. Kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis

Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Divisi Produksi Farmasi Hikmat Alitamsar (kiri) meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/dok PT Bio Farma

Dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pada Rabu (30/9/2020) lalu, Terawan juga menerangkan bahwa sampai saat ini kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis.

“Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin,” jelasnya.

2. Kapasitas penyimpanan vaksin mencapai 123 juta vaksin

Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Penyediaan vaksin dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, BOPM, serta BNPB. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.

Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.

Pengadaan cold chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.

Baca Juga: Mengintip Sejauh Mana Perjalanan Calon Vaksin COVID-19

3. Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari Tiongkok

Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?Ilustrasi vaksin yang dibuat oleh Sinovac (www.scmp.com)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.

Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari Tiongkok.

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan Tiongkok, Arab, mau pun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia. Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," ujarnya.

4. Sertifikasi halal dari vaksin akan dibahas BPOM

Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?Kepala BPOM Penny K Lukito jabarkan penemuan obat ilegal (Dok. BPOM)

Sementara itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menuturkan tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat lab produksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan.

Dalam kunjungan itu, nantinya akan dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut.

5. Ketua Satgas COVID-19 akan koordinasi dengan MUI

Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?(Simulasi uji klinis vaksin sinovac COVID-19 di RSUP Unpad, Kota Bandung) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB Doni Monardo meminta BPOM agar berkoordinasi dengan MUI untuk memastikan kehalalan vaksin COVID-19 tersebut.

"Setelah dicek kehalalannya, maka BPOM bisa berkoordinasi dengan MUI untuk memberikan sertifikasi halal," katanya.

6. Narasi simulasi vaksinasi ini akan dibuat oleh Kemenkes

Setelah Tenaga Medis, Siapa Prioritas Penerima Vaksin COVID-19?Menteri Kesehatan, Terawan (Youtube.com/rspi sulianti saroso video)

Menko Maritim dan Investasi yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Kepala BPOM, Kepala BNPB, dan Wakil Menteri BUMN sebagai peserta rapat untuk terus berkoordinasi dengan baik dalam penyediaan vaksinasi ini.

"Koordinasi harus terus kita jaga dengan baik, agar vaksinasi dapat segera kita laksanakan di Indonesia. Narasi simulasi vaksinasi ini akan dibuat oleh Kemenkes, yang nantinya akan dilengkapi oleh pihak terkait agar vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Luhut.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya