Pandangan Muhammadiyah Tentang Babi Ngepet dan Pesugihan di Depok

Bertentangan dengan akidah

Jakarta, IDN Times - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, buka suara terkait isu babi ngepet yang sempat meresahkan warga Depok baru-baru ini.

Dadang meminta masyarakat tidak termakan oleh mitos. Bagi seorang mukmin, niscaya mengimani hal gaib. Tetapi, berbagai kepercayaan yang berlawanan dengan tauhid hendaknya tidak terlalu dipercaya.

"Saya kira tidak usah percaya (isu babi ngepet), tapi berhati-hati saja," ujarnya dikutip laman muhammadiyah, or.id, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: Terbongkar, Isu Babi Ngepet di Depok Hoaks!

1. Semua keresahan mereda dengan berdoa

Pandangan Muhammadiyah Tentang Babi Ngepet dan Pesugihan di Depok(Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad) Muhammadiyah.or.id

Menurut yang meyakininya, babi ngepet adalah manusia penguasa sihir dan ilmu hitam yang mengubah dirinya menjadi babi jadi-jadian agar bisa melakukan pencurian.

Dalam khazanah Islam, sihir juga dikenal dilakukan oleh para pengabdi setan. Tetapi, Allah memberikan perlindungan jika seseorang memiliki kemurnian akidah tauhid dan ketakwaan yang benar kepada-Nya.

"Dengan salat dan berdoa kepada Allah untuk kita dilindungi dari pengaruh sihir, dan lainnya. Saya kira dengan berdoa, Insya Allah semua persoalan keresahan itu mereda," jelas Dadang

2. Pesugihan bertentangan dengan akidah

Pandangan Muhammadiyah Tentang Babi Ngepet dan Pesugihan di DepokBabi ngepet yang tersimpan di dalam kandang yang terbuat dari bambu kuning sebelumnya di tangkap warga RT2/4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Terkait pesugihan, Dadang menuturkan hal tersebut bertentangan dengan akidah dan tauhid yang benar.

"Ya, menurut agama namanya maling itu haram, apapun bentuk, motif, dan medianya, yang namanya pencurian dilarang oleh agama. Apakah itu pakai hipnotis, mistik, atau babi ngepet. Itu enggak boleh. Mencuri itu enggak boleh," tegas Dadang.

3. Babi ngepet di Depok hoaks

Pandangan Muhammadiyah Tentang Babi Ngepet dan Pesugihan di DepokAnggota Polsek Sawangan saat melakukan penggalian kuburan diduga babi ngepet di tanah kosong yang berada di RT2/4, kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Diketahui, Polres Metro Depok telah berhasil membongkar kabar penemuan babi ngepet yang viral setelah ditangkap warga di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Terbukti, isu babi ngepet tersebut merupakan sebuah kebohongan yang dibuat oleh warga di lingkungan tersebut.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, mengatakan babi ngepet yang telah viral tiga hari lalu merupakan sebuah kebohongan. Hal yang terjadi pada saat itu, tidak sesuai dengan pemberitaan.

"Kami sampaikan semuanya bohong," tegas Imran, Kamis (29/4/2021).

4. Isu babi ngepet sudah direncanakan

Pandangan Muhammadiyah Tentang Babi Ngepet dan Pesugihan di DepokTersangka AI (44) perekayasa babi ngepet yang viral di Depok meminta maaf di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Imran menjelaskan, dari hasil penggalian keterangan dan kesimpulan, Polsek Sawangan bersama Polres Metro Depok menetapkan AI sebagai tersangka pembuat kebohongan babi ngepet. Menurutnya, isu babi ngepet AI ciptakan bersama tujuh warga lainnya yang masih berstatus sebagai saksi.

"Tersangka baru satu yakni AI dan tujuh warga lainnya masih berstatus saksi," terang Imran.

Imran mengungkapkan, terkait akan ada tersangka lain terhadap penyebaran kebohongan babi ngepet, Polres Metro Depok masih melakukan pendalaman. Imran menambahkan, rekayasa babi ngepet sudah direncanakan sejak Maret 2021 atau satu bulan lalu.

"Babi ngepet ini sudah direncanakan sejak satu bulan lalu," ucap Imran.

Baca Juga: Begini Pengakuan Tersangka Hoaks Babi Ngepet di Depok

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya