Kisah Kudus, Warga DKI yang Hidup Tanpa Listrik Selama 10 Tahun

Kudus hidup dari pantulan cahaya listrik tetangga

Jakarta, IDN Times - Di tengah gemerlap cahaya lampu Ibu Kota, ternyata masih ada orang yang hidup dalam kegelapan selama puluhan tahun.

Kondisi ini dialami oleh Kudus, 55 tahun, warga RT 02 RW 07, Jalan Kalianyar X, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kudus bertahan hidup di Kota Metropolitan tanpa penerangan listrik di rumahnya selama sepuluh tahun.

Baca Juga: Melepas Kutukan Bau Tinja di Gang Sekretaris Ibu Kota

1. Rumah Kudus dikelilingi tembok tetangga

Kisah Kudus, Warga DKI yang Hidup Tanpa Listrik Selama 10 TahunIDN Times/Dini suciatiningrum

Rumah Kudus berada dalam gang sempit. Jalan menuju rumahnya hanya bisa dilalui satu orang. Rumah berukuran 5x3 meter tersebut berada di tengah-tengah bangunan lainnya. Tidak ada halaman, hanya ada tembok tetangga di depan dan kanan kirinya. Puluhan botol plastik dalam karung menumpuk di depan rumah Kudus.

Saat IDN Times melangkah masuk ke dalam rumah, bau cat langsung menyeruak. Dalam rumah petak tersebut hanya ada satu rak plastik susun berwarna cokelat dan kasur springbed yang sudah usang dan sobek.

Tidak ada peralatan elektronik, hanya ada lampu led 10 watt yang menjuntai dari langit-langit. Sumber cahaya saat itu hanya dari pintu dan jendela.

"Lampu itu baru dipasang hari Minggu kemarin. Perasaan saya juga biasa saja mau gelap atau terang sama saja, " ujar Kudus, Selasa (5/11).

2. Sejak 2009, Kudus hidup dari pantulan cahaya

Kisah Kudus, Warga DKI yang Hidup Tanpa Listrik Selama 10 TahunIDN Times/Dini suciatiningrum

Kudus menceritakan, rumah yang ditinggali merupakan warisan orang tuanya. Rumah ini, ujarnya, sebenarnya dipasangi listrik. Namun, pada 2009 aliran listrik terpaksa diputus karena menunggak pembayaran selama empat bulan.

Kudus tidak mampu membayar listrik sejak dia sudah tidak bekerja lagi sebagai cleaning service. Sejak itu, dia beraktivitas dalam ruangan dengan pantulan cahaya listrik tetangga.

"Saya hidup dari pantulan cahaya tetangga," ungkapnya.

3. Kudus pantang mengemis di tengah keterbatasan

Kisah Kudus, Warga DKI yang Hidup Tanpa Listrik Selama 10 TahunIDN Times/Dini suciatiningrum

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Kudus pantang mengemis atau meminta belas kasihan pada tetangga. Terkadang dia mengamen bermodalkan tepukan tangan, selain itu, dia juga mengumpulkan botol minuman plastik kemudian dijual ke pengepul. Satu hari rata-rata mendapatkan Rp10-15 ribu.

"Yang penting untuk makan itu sudah cukup," katanya.

4. Puluhan tahun tanpa aliran listrik, Kudus terbiasa hidup dalam gelap

Kisah Kudus, Warga DKI yang Hidup Tanpa Listrik Selama 10 TahunIDN Times/Dini suciatiningrum

Kudus mengaku sudah terbiasa hidup sendiri dalam gelap saat malam, tanpa aliran listrik dan perangkat elektronik. Dua adiknya, Sunarya dan Suwanda, tinggal di tempat lain, namun masih satu wilayah.

Sebenarnya kehidupan Kudus dan dua adiknya terbilang cukup mampu karena bapaknya merupakan seorang PNS di Dinas Kebersihan. Namun, kehidupan menjadi tidak bersahabat saat bapaknya meninggal pada 1997, kemudian disusul ibunya yang meninggal karena Asma. Sejak itu, Kudus bersama adiknya harus berjuang menyambung hidup di Jakarta.

"Saya gak butuh apa-apa, hanya cukup makan dan sehat saja," harap Kudus.

Baca Juga: Capai Target, 3 Upaya Pemdaprov Jabar Tekan Angka Kemiskinan 

5. Keluarga tanggapi kebiasaan Kudus hidup tanpa listrik

Kisah Kudus, Warga DKI yang Hidup Tanpa Listrik Selama 10 TahunIDN Times/Dini suciatiningrum

Suwanda (48) mengaku kaget dan bingung saat mengetahui kakak kandungnya, Kudus (55), menjadi viral di media sosial dan menjadi sorotan berbagai media.

"Saya bingung soalnya saya dan abang saya sendiri gak tahu YouTube, gak pernah pegang media sosial, bagaimana ya, saya gak harap bantuan, hidup kami biasa saja begini," ujar Suwanda saat menengok keadaan kakaknya yang tinggal di RT 02 RW 07, Jalan Kalianyar X, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Selasa (5/11).

Suwanda mengungkapkan, kondisi sebenarnya rumah Kudus tidak dialiri listrik sejak 2014 lalu bukan 10 tahun seperti yang diucapkan kakaknya.

Kendati demikian, Suwanda mengakui PLN terpaksa memutus aliran listrik karena telah menunggak empat bulan, namun hal tersebut tidak berlangsung lama, rumah Kudus tetap mendapat aliran listrik dari tetangga dengan membayar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu perbulan.

"Tapi abang saya sudah terbiasa tidur dalam gelap, ada lampu malah gak bisa tidur," ucapnya.

Baca Juga: Viral Warga Jakarta Barat BAB di Sungai, Instalasi Septic Tank Dikebut

Topik:

  • Sunariyah
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya