Kemenkes Mulai Vaksinasi Pelayan Publik, Termasuk Pedagang dan Ojol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan RI akan memulai vaksinasi COVID-19 tahap 2 dengan sasaran petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut pada minggu ketiga Februari.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, memaparkan sebelumnya pemerintah hanya memprioritaskan petugas layanan publik di tahap dua, namun kelompok usia lansia perlu diprioritas karena rentan.
"Untuk itu kita mempercepat vaksinasi tahap 2 dengan turut memasukkan kelompok lansia. Total sasaran vaksinasi tahap dua capai 38.513.446 orang, yang terdiri dari 16,9 juta petugas publik, lansia 21,5 juta, dan tenaga kesehatan 1,46 juta," katanya dalam konferensi pers dipantau daring, Senin (15/2/2021).
1. Kelompok vaksinasi tahap 2 merupakan kelompok rentan tertular COVID-19
Dia menerangkan berdasarkan kajian Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian (ITAGI) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization of the World Health Organization (SAGE) pemerintah tidak asal memilih lansia dan pekerja publik yang menjadi sasaran vaksinasi tahap 2.
"Kelompok masyarakat yang masuk vaksinasi tahap dua ini merupakan kelompok yang memiliki mobilitas yang tinggi sehingga sangat rentan terhadap virus COVID-19," paparnya.
Baca Juga: DKI Tunggu Kemenkes Vaksinasi Pedagang, hingga Driver Ojol
2. Guru, TNI dan Polri mulai divaksinasi
Editor’s picks
Maxi menerangkan jika kelompok 2 divaksinasi maka akan menekan laju penularan virus, sehingga mengurangi beban rumah sakit.
"Selain berdasarkan rekomendasi dari ITAGI dan SAGE, kami juga akan memprioritaskan guru, TNI, Polri serta petugas pelayanan publik," imbuhnya.
Adapun kelompok yang mendapatkan vaksinasi tahap dua yakni lansia, pedagang pasar, tokoh agama, pendidik, wakil rakyat, pejabat, petugas keamanan, pelaku atau petugas pariwisata, pelayan publik, petugas transportasi baik sopir, kernet, kondentur, ojek online, selain itu atlet, wartawan dan petugas media.
3. Efek samping vaksinasi hampir tidak ada
Maxi menginformasikan vaksinasi tahap 1 dengan prioritas tenaga kesehatan sampai saat ini mencapai 1.815.534 nakes. Selain itu juga telah memvaksinasi tenaga kesehatan usia lanjut.
"Dari sisi keamanan terbukti, vaksinasi lebih besar manfaat daripada risiko, hampir tidak ada efek samping serius atau KIPI. Melihat keberhasilan vaksinasi nakes maka pemerintah akan lebih mempercepat target untuk capai herd immunity," imbuhnya
Baca Juga: Aturan Lengkap Sanksi bagi Kamu yang Menolak Vaksinasi COVID-19