Cerita Penyandang Disabilitas Berjuang Ikuti Seleksi CPNS 2020

Penyandang disabilitas sulit mendapat kerja di Indonesia?

Jakarta, IDN Times - Profesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) masih menjadi impian banyak orang, termasuk penyandang disabilitas. Pemerintah memberikan kesempatan yang sama untuk menempati berbagai formasi di pemerintahan.

Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sudah dilaksanakan mulai satu pekan lalu. Beragam kisah mewarnai perjuangan para peserta, Alia Nur Fatimah salah satunya.

Kondisi cerebral palsy atau gangguan gangguan syaraf dan otot, yang dialami memang membuatnya sulit beraktivitas. Namun, itu tak menyurutkan tekadnya menjadi abdi negara.

1. Alia pesimistis bisa bekerja jadi ASN

Cerita Penyandang Disabilitas Berjuang Ikuti Seleksi CPNS 2020Ilustrasi tes sistem CAT seleksi CPNS. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Alia mengaku khawatir dengan kondisi kesehatannya, dan pesimis untuk bekerja sebagai ASN. Namun, setelah ia mengetahui pemerintah membuka kesempatan melalui formasi khusus disabilitas, ia lega.

“Saya takut banget dengan tes kesehatannya. Tapi ketika Pak Tjahjo Kumolo mengatakan menerima yang disabilitas, saya ingin untuk lebih baik bagi Indonesia,” jelas Alia dilansir dari laman menpan.go.id, Senin (3/2).

Baca Juga: Inklusif, Ini 7 Negara dengan Teknologi yang Paling Ramah Disabilitas!

2. Disabilitas susah mencari pekerjaan di Indonesia

Cerita Penyandang Disabilitas Berjuang Ikuti Seleksi CPNS 2020Peserta SKD CPNS Pemkot Madiun sedang bersiap mengerjakan tes, Senin (27/1).IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurutnya, dengan adanya formasi khusus tersebut, dapat mendorong penyandang disabilitas untuk maju terutama mencari pekerjaan.

“Disabilitas kan susah mencari pekerjaan,” ujarnya.

Alumni Universitas Padjadjaran ini melakukan banyak persiapan sebelum SKD. Alia mengunduh soal-soal latihan tes CPNS yang tersebar di internet, bahkan menonton tayangan di YouTube terkait latihan soalnya.

3. Sistem CAT menjamin keamanan soal serta transparansi nilai peserta

Cerita Penyandang Disabilitas Berjuang Ikuti Seleksi CPNS 2020Suasana seleksi CPNS lingkup Pemprov Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (28/1). IDN Times/Asrhawi Muin

Seperti diketahui, SKD menerapkan sistem Computer Assisted Test (CAT). Alia mengakui, sistem CAT mempermudahnya dalam mengerjakan soal.

Sistem komputerisasi ini menjamin keamanan soal serta transparansi nilai peserta. Sebelum masuk ke ruangan tes, Alia bersama peserta lainnya diberikan petunjuk teknis mengenai cara mengerjakan soal.

4. Passing grade untuk formasi disabilitas sedikit berbeda dengan formasi umum

Cerita Penyandang Disabilitas Berjuang Ikuti Seleksi CPNS 2020ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Seperti peserta lainnya, ada passing grade atau nilai ambang batas yang harus Alia lalui menuju tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Passing grade untuk formasi disabilitas sedikit berbeda dengan formasi umum.

Pada formasi umum, nilai ambang batas untuk TIU adalah 80. Sedangkan pada formasi disabilitas, nilai ambang batasnya adalah 70. Sementara untuk nilai kumulatif minimal 260.

Usai melaksanakan SKD, Alia enggan mengungkapkan nilainya. Namun dia mengatakan bahwa hasilnya baik. Selama pelaksanaan SKD, Alia menilai panitia bertugas dengan baik dan rapi.

Baca Juga: Ingin Nyogok Masuk CPNS, Warga Palembang Ini Malah Kena Tipu

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya