Distribusi Obat dan Vaksin Dengan Drone Bakal Diuji Coba di Sulsel

Sasaran distribusi dengan drone ini adalah daerah terpencil

Makassar, IDN Times - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyiapkan pilot project drone untuk distribusi obat dan vaksin di Sulawesi Selatan. Dalam keadaan dan cuaca terburuk, drone itu bisa terbang sejauh 80 kilometer per 45 menit hingga 1 jam. Akan tetapi untuk daya tampung obatnya berkisar 2 kilogram.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, kajian soal drone ini dengan melibatkan pemerintah pusat, termasuk Bappenas, Kementerian Kesehatan hingga pemerintah daerah. Pasalnya pelibatan tersebut untuk melihat cost operational lantaran mahalnya investasi dalam bentuk cost comparison

“Sasaran kita tentunya bukan untuk kota, tapi kepulauan dan daerah terpencil yang tak terjangkau,” kata Andi Sudirman, Rabu (3/4).

1. Pemprov Sulsel berharap pusat bersedia membangun instalasi kabel bawah laut

Distribusi Obat dan Vaksin Dengan Drone Bakal Diuji Coba di SulselPemprov Sulsel/Istimewa

Andi Sudirman juga berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mempertimbangkan untuk membangun instalasi kabel bawah laut. Itu supaya kepulauan bisa menikmati listrik yang stabil sekaligus menjadi sarana pendukung program.

Selain itu, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, proyek dengan droneini juga diharapkan akan membuat distribusi darah untuk keperluan transfusi berjalan efektif. “Ini dapat menghemat gudang farmasi khusus radius 80 km,” ucap Bambang. Apalagi jalur distribusi dengan menggunakan jalur laut membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Dengan drone bisa menghemat waktu jarak tempuh

Distribusi Obat dan Vaksin Dengan Drone Bakal Diuji Coba di SulselTerra Drone Indonesia

Distribusi menggunakan drone dapat menghemat waktu antara jarak tempuh dalam pendistribusian darah. Satu drone diperkirakan akan dapat mengangkut setidaknya 300 kg darah per hari ke berbagai pelosok daerah di Sulsel.

Hal itu tentu dapat membantu meringankan pendistribusian darah ke berbagai pusat layanan kesehatan di pelosok desa, seperti puskesmas dan posyandu.  Untuk itu, pemerintah akan memasok drone secara bertahap selama tiga tahun kepada sekitar 2.000 desa dan 600 lebih puskesmas.

"Dipusatkan mulai pada daerah-daerah terpencil dahulu. Sumbernya (anggaran) bisa di dapatkan dari APBN maupun hibah,” jelas Bambang,

Baca Juga: 7 Fakta Drone Indonesia yang Gak Kalah Canggih dengan Produk Luar 

3. Menteri Kesehatan minta dikaji lagi

Distribusi Obat dan Vaksin Dengan Drone Bakal Diuji Coba di SulselIDN Times / Istimewa

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menilai proyek uji coba distribusi obat dan vaksin menggunakan drone dikaji lebih mendalam lagi. Dia juga menyarankan agar drone lebih dimaksimalkan untuk mendistribusikan darah, ketimbang obat dan vaksin. Menurutnya, vaksin bukan hal yang darurat. “Berbeda dengan darah," imbuhnya.

Selain itu, Menteri Nila juga ingin semua pihak yang terlibat dalam proyek ini memastikan bahwa produk yang dikirim menggunakan drone tidak terkontaminasi bahan lain, dalam perjalanannya. 

Baca Juga: 5 Desa Adat yang Jadi Cermin Sulawesi Selatan di Masa Lampau

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya