Virus Corona: Filipina Konfirmasi Kematian Pertama di Luar Tiongkok

Sejumlah negara mulai melarang WN Tiongkok masuk negaranya

Jakarta, IDN Times - Filipina melaporkan kasus kematian pertama akibat virus corona, Minggu (2/2). Ini sekaligus menjadi kasus kematian pertama di luar Tiongkok akibat virus ini. Korban meninggal ialah warga negara Tiongkok berusia 44 tahun, yang tiba dari Wuhan pada 21 Januari.

"Ini adalah kematian pertama yang dilaporkan di luar China," ujar perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabindra Abeyansinghe, dilansir dari South China Morning Post.

Kematian ini diumumkan beberapa jam setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte, menyatakan pemerintah Filipina mengeluarkan larangan bepergian ke Hong Kong.

1. Keadaan korban sempat membaik

Virus Corona: Filipina Konfirmasi Kematian Pertama di Luar TiongkokIlustrasi. (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Korban sempat mengalami gejala pneumonia berat. Namun, New York Times melaporkan, korban sempat menunjukan tanda-tanda kepulihan sebelum meninggal.

"Dalam beberapa hari terakhir, pasien stabil dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, kondisinya memburuk dalam 24 jam terakhir yang kemudian menyebabkan Ia meninggal," ucap Menteri Kesehatan Francisco Duque III, dikutip dari New York Times.

Saat ini, Filipina masih mengobservasi 23 orang yang sudah diisolasi di rumah sakit karena dikhawatirkan tertular virus corona.

2. Warga Filipina yang pulang dari Tiongkok akan dikarantina terlebih dahulu

Virus Corona: Filipina Konfirmasi Kematian Pertama di Luar TiongkokSekelompok wisatawan memakai masker untuk mencegah penularan virus corona baru, berpose untuk foto di Seoul, Korea Selatan, pada 26 Januari 2020. ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS

Filipina menjelaskan bahwa warganya yang hendak pulang dari Tiongkok, harus menjalani proses karantina selama 14 hari, sesuai dengan waktu inkubasi virus corona. Dengan kebijakan ini, kemungkinan sebanyak 240 ribu pekerja Filipina di Hong Kong terkena dampaknya.

Juru bicara Badan Koordinasi Migran Asia di Hong Kong, Eman Villanueva, mengatakan kebanyakan dari pekerja tersebut merupakan seorang pembantu rumah tangga yang sudah berniat kembali ke Filipina untuk merayakan pekan suci pada April mendatang. Namun, kini niat itu terhalang kebijakan masa karantina selama 14 hari tersebut.

"Saya dijadwalkan pulang pada bulan Februari untuk peringatan kematian Ibu saya. Saya pada dasarnya dilarang pulang ke rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga saya," tutur Jess Mendez seorang pembantu rumah tangga berusia 38 tahun, dilansir dari South China Morning Post.

Meski kecewa, dia mengerti tindakan tersebut merupakan upaya untuk melindungi warga Filipina lainnya dari virus corona.

Baca Juga: Sudah 304 Orang Meninggal Akibat Virus Corona

3. Filipina menjadi tempat wisata favorit bagi warga Tiongkok

Virus Corona: Filipina Konfirmasi Kematian Pertama di Luar Tiongkoktwitter/@SecDuque

Tidak hanya sebagai tujuan wisata favorit, Filipina disinyalir sebagai tempat yang diminati untuk melakukan bisnis bagi warga Tiongkok. Sejak kepemimpinan Duterte pada 2016 yang lalu, Tiongkok berusaha menarik Filipina ke dalam hubungan keamanan yang lebih dekat, walau ada perselisihan tentang laut China Selatan dan perjanjian pertahanan dengan AS.

Menteri Kesehatan Filipina, Dr. Francisco Duque III, mengatakan bahwa, sebelum terjadinya kejadian ini, Ia enggan menerapkan larangan perjalanan total. Ia mengingatkan anggota kongres, "Tiongkok mungkin mempertanyakan mengapa kita tidak melakukan hal yang sama untuk semua negara lain yang telah melaporkan kasus virus. Ini sangat rumit," apabila Filipina menerapkan kebijakan tersebut, ujarnya, seperti yang dilansir dari South China Morning Post.

Baca Juga: Masih Negatif, Benarkah Virus Corona Gak Bisa Hidup di Indonesia?

4. Virus corona telah menyebar ke berbagai negara

Virus Corona: Filipina Konfirmasi Kematian Pertama di Luar TiongkokInfografis virus Corona yang telah menyebar ke 13 negara, selain Tiongkok, pada 28 Januari 2020. (IDN Times/Arief Rahmat)

Di Tiongkok, jumlah kasus telah meningkat menjadi 14.380 kasus, dan telah memakan korban sebanyak 304 jiwa sampai minggu pagi. Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Australia, Singapura, dan Selandia Baru telah melarang ataupun membatasi masuknya warga Tiongkok maupun warga asing yang baru saja mengunjungi Tiongkok, untuk menghindari penyebaran virus di negaranya.

Namun, pemerintah AS mendapat kecaman dari Kementrian Luar Negeri China terkait kebijakannya yang membatasi masuknya warga Tiongkok.

"Meskipun WHO baru saja menyarankan agar tidak ada larangan bepergian, AS telah memutuskan untuk bertindak sebaliknya. Ini telah memberikan contoh yang buruk, jelas bukan isyarat niat baik," ucap juru bicara Kemenlu Tiongkok Hua Chunying, dikutip dari South China Morning Post.

Virus Corona: Filipina Konfirmasi Kematian Pertama di Luar TiongkokCara pencegahan virus corona dan nomor penting yang bisa dihubungi terkait virus Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Ini 7 Penyakit dengan Gejala Persis Virus Corona

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya