Erick Thohir Ungkap Harga Vaksin COVID-19 Dibanderol hingga Rp438 Ribu

Untuk harga per orang ya, bukan per dosis

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN menyebut, vaksin COVID-19 akan dibanderol di US$25-US$30 per orang, atau setara dengan Rp365 ribu - Rp438 ribu (asumsi kurs Rp14.600). Tapi menurutnya, Bio Farma juga sedang menghitung ulang berapa harga vaksin yang akan dibanderol ke masyarakat.

"Perhitungan awal untuk istilahnya bukan per dosis tapi untuk satu orang. Satu org dua kali suntik. Jeda waktunya dua minggu," katanya, di Komisi VI DPR, Kamis (27/8/2020).

1. Mekanisme vaksinisasi ada dua jenis

Erick Thohir Ungkap Harga Vaksin COVID-19 Dibanderol hingga Rp438 RibuIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia mengatakan ada dua jenis mekanisme vaksinisi. Pertama berdasarkan keanggotaan BPJS yang bisa didapat secara gratis, dan vaksinasi mandiri. Menurut dia, vaksinasi mandiri menjadi salah satu pilihan karena tak ingin membebani keuangan negara, secara jangka menengah dan panjang.

"Takutnya per enam bulan atau dua tahun, harus vaksin lagi. Kalau dibebankan pemerintah kita takut memberatkan," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac, Apa Bedanya?

2. Berikut harga bahan baku vaksin yang bekerja sama dengan Sinovac

Erick Thohir Ungkap Harga Vaksin COVID-19 Dibanderol hingga Rp438 RibuErick Thohir pastikan Bio Farma siap produksi 250 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun di akhir tahun 2020 (Dok. Kementerian BUMN)

Erick menyebut harga bahan baku vaksin yang bekerja sama dengan Sinovac pada 2020 ini, sebesar US$8 dolar. Tetapi pada 2021, ada penurunan harga menjadi US$6 - US$7 dolar. Menurut dia, vaksin COVID-19 yang bekerja sama dengan Sinovac ini hanya bisa bertahan setidaknya dua tahun.

"Kenapa kita menginginkan bahan baku? Supaya kita bisa belajar produksi vaksin" ujarnya.

3. Presiden Jokowi sebut Indonesia sudah punya 290 juta dosis vaksin COVID-19 di Januari 2021

Erick Thohir Ungkap Harga Vaksin COVID-19 Dibanderol hingga Rp438 RibuPresiden Joko "Jokowi" Widodo akan memberikan pidato virtual di sidang PBB (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sebelumnya, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan Indonesia akan akan memiliki 290 juta vaksin COVID-19 pada Januari 2021. Saat ini, vaksin tersebut masih dalam tahap uji klinis laboratorium.

Vaksin itu, kata Jokowi, merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UAE) dan Tiongkok.

“InsyaAllah kita sudah mendapatkan komitmen dari Uni Emirat Arab, dari China, totalnya 290 juta vaksin yang kita harapkan sebagian besar diproduksi di Indonesia, sebagian diproduksi di luar negeri. Saya harapkan, InsyaAllah di bulan Januari sudah mulai kita vaksinasi,” kata Jokowi.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya