Mengaku Penguasa Bumi, Sekjen Sunda Empire: PBB Ada di Bawah Kita

Rangga Sasana menyebut 15 Agustus 2020 semua akan berakhir

Jakarta, IDN Times - Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana menyebut kekaisaraan Sunda yang disamakannya sebagai De Heeren Zeventien, lebih tinggi posisinya dibandingkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu disampaikan Rangga saat hadir di talkshow Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/1) malam.

Suasana ILC menjadi penuh tawa, dengan kehadiran Rangga Sasana. Namanya kian terkenal di publik sejak muncul menyebut Sunda Empire sebagai penguasa bumi.

"Jadi sebenarnya PBB itu siapa sih? Ini nanti kita lihat adalah pada posisi, di atasnya PBB itu De Heeren Zeventien. De Heeren Zeventien adalah kekaisaran Sunda. Itulah nanti kaisarnya ada," ujar Rangga penuh keyakinan.

"Jadi PBB di bawahnya?" tanya pembawa acara, Karni Ilyas berusaha meyakinkan apa yang baru didengarnya dari Rangga.

"Ya, di bawahnya De Heeren Zeventien," tegas Rangga.

Fenomena Sunda Empire semakin dibicarakan publik. Rangga, yang mengaku sebagai salah satu petinggi Sunda Empire itu, berkukuh dengan cerita yang disampaikannya meski banyak orang yang menilai dia mengalami gangguan jiwa.

1. Rangga menyebut PBB dan Pentagon berawal di Bandung

Mengaku Penguasa Bumi, Sekjen Sunda Empire: PBB Ada di Bawah KitaDok. IDN Times/Istimewa

Rangga mengatakan PBB lahir di Bandung pun Pentagon. Tak hanya itu, dia pun menyebut gedung Isola yang ada di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai markasnya, sekaligus membantah penjelasan nara sumber sebelumnya, politikus Demokrat, Roy Suryo. 

"Perlu tahu nanti sejarah Indonesia ya. Kalau tadi Mas Suryo mengatakan Isola itu apa, salah. Isola itu International Soldat Ladder," kata Rangga.

Roy Suryo lantas menyela Rangga dengan mengatakan, "PBB gak di Bandung Pak."

Rangga pun dengan tegas membalas, "PBB itu di Bandung, Pak. Itu berarti belum mengenal sejarah. Belum mengenal sejarah saudara itu. Dengar, nanti kita buka.

Roy pun tergelak dan berkata, "Kacau ini, Halu ini."

Tak berhenti sampai di sana, Rangga menyebutkan pembagian-pembagian negara sebagai pemegang tanggung jawab dalam dewan PBB.

"Nanti kita buka kenapa PBB itu dipindah ke Amerika, dan Amerika mendapatkan tugas security council, kenapa Inggris dapat defense council, bagaimana Belanda mendapat sebagai mahkamah internasional," lanjutnya.

2. Rangga menyebut Sunda Empire sudah ada sejak zaman 324 sebelum Masehi

Mengaku Penguasa Bumi, Sekjen Sunda Empire: PBB Ada di Bawah Kita(Tangkapan Layar) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Rangga mengatakan Sunda Empire adalah salah satu bentuk kekaisaran matahari yang sudah ada sejak zaman Alexander The Great.

"Ada dari zaman 324 sebelum Masehi, itu sudah ada. Faktor dari jabatan saya di sini Sunda Empire ialah, saya sekretaris De Heeren Zeventien," kata Rangga mengawali penjelasannya.

"Apa itu De Heeren Zeventien? Itu adalah panitia 17 sejak Perang Dunia II. Sejak bom Hiroshima Nagasaki dihancurkan, maka seluruh pemerintahan bumi, dinolkan. Lalu pada saat itu, Kekaisaran Sunda selaku pemilik atas sertifikat bumi Alen Dilen yaitu atas dinasti Padjajaran Siliwangi meneruskan atas tatanan bumi diberikan kepada Vatikan," paparnya.

Saat Karni Ilyas kembali memastikan posisi Rangga di Sunda Empire, Rangga menyebut jabatannya di De Heeren Zeventien ialah sekretaris jenderal. "Saat ini Ketua De Heeren Zeventien masih dijabat grand prime minister," lanjutnya.

Dia menyebut jabatan ketua diisi oleh "Bung Nasri Banks" yang kini berada di Bandung.

 

2. Rangga enggan Sunda Empire disamakan dengan keraton-keraton yang baru muncul

Mengaku Penguasa Bumi, Sekjen Sunda Empire: PBB Ada di Bawah Kita(Tangkap layar Gideon Sihombing) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Kemunculan nama Sunda Empire bersamaan dengan Keraton Sejagat di Jawa Timur. Rangga lantas menyebut Sunda Empire berbeda dari hal semacam itu.

"Jadi faktor keberadaan Sunda Empire itu jangan disamakan seperti keraton-keraton yang muncul tadi. Ini sebuah sistem tata negara dunia. Ada di internasional. Siapa itu De Heeren Zeventien, itu adalah Vatikan, Paus Paulus yang saat ini masih menjabat."

Baca Juga: Polda Jabar Panggil Perdana Menteri Sunda Empire yang Bikin Resah

4. Rangga menyebut Sunda Empire akan mengambil alih setelah 15 Agustus 2020

Mengaku Penguasa Bumi, Sekjen Sunda Empire: PBB Ada di Bawah KitaKelompok Sunda Empire (facebook.com/queen.renny)

Dia menyebut-nyebut Perang Dunia II, sebagai patokan waktu pengaturan masa kekuasaan dunia. Rangga menyebut ada aturan main yang disepakati sejak Perang Dunia II berakhir bahwa kekuasaan sejumlah negara saat ini akan berakhir pada 15 Agustus 2020.

"Pada tanggal 15 Agustus 2020 akan berakhir tugasnya. Maka kami menyiapkan sebagai Dinasti Padjadajaran untuk kembali menarik apa yang menajadi tugas daripada tatanan bumi saat itu," paparnya.

"Sertifikasi dalam UU Agraria internasional telah berakhir. Maka Ratu Inggris akan berakhir saat itu juga, semuanya, Belanda pun akan berakhir. 75 tahun berakhir, maka kita akan memasuki zaman dunia ketiga," seraya menambahkan semua kerajaan itu tunduk kepada Sunda Empire.

Baca Juga: Bikin Resah, Polda Jabar Akui Panggil Petinggi Sunda Empire dan UPI

5. Mendorong kebangkitan Indonesia sebagai bangsa yang besar

Mengaku Penguasa Bumi, Sekjen Sunda Empire: PBB Ada di Bawah Kita(Ilustrasi NKRI) ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Munculnya Sunda Empire, kata Rangga, sebagai "tatanan kitab pewaris bangsa". Dia menyebut bangsa Indonesia harus lebih besar daripada "bangsa yang lalu".

"Ini seluruh aset-aset bumi, ini seluruh aset aset yang ada dari leluhur kita, kita teruskan, jangan membahas urusan-urusan kecil, bagaimana Indonesia jadi besar. Ini persoalannya.

Pada era ke depan, dia menyebut berlakunya sistem revolusi dunia. "Jadi tidak boleh ada senjata berperang, tidak boleh itu nuklir diledakkan. Itu harus ada yang peduli pada keadaan yang sekarang, jangan enak dininabobokan dengan keadaan sekarang."

Dia mengatakan, setiap negara yang mengikuti sistem tersebut akan berjalan dengan baik dan memiliki kedaulatan yang kuat.

"Jika megikuti sistem internasional imperium, itu akan enak jalannya. Sebagai contoh, memiliki sisi kedaulatan yang kuat. Sayang sekali Republik Indonesia kita di zaman Bung Karno telah diplesetkan atas sejarah banyak sekali tinggalkan, itu satu. kedua, berkaitan dengan kedaulatan indonesia saat bungkarno juga ditinggalkan dari PBB."

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Kesal Dibilang Stres, Sunda Empire: Ridwan Kamil Harusnya Paham!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya