TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunung Karangetang Masih Erupsi, BPBD Sitaro Pertimbangkan Evakuasi

Luncuran lava capai 2 ribu meter ke Kali Keting

Luncuran material dan awan panas terlihat di Gunung Api Karangetang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 30 Maret 2023. IDNTimes/Dok. PGA Karangetang

Manado, IDNTimes - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Sitaro mempertimbangkan evakuasi warga Dusun Bolo dan Basaha di Kelurahan Tatahadeng, Kecamatan Siau Timur, Sitaro, Sulawesi Utara. Hal itu disebabkan saat ini arah luncuran lava Gunung Api Karangetang menyebar.

Terbaru, arah luncuran lava gunung berketinggian 1.784 meter itu justru dominan ke arah Kali Keting yang ada di Kelurahan Tatahadeng. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang mencatat jaran luncuran lava mencapai 2 ribu meter dari kawah utama ke Kali Keting.

“Daerah yang berpotensi terdampak adalah Dusun Bolo dan Basaha," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sitaro, Joicson Sagune, Selasa (1/8/2023).

1. Masyarakat diminta tak beraktivitas di sekitar Kali Keting

Luncuran lava Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu (29/7/2023). Dok. PGA Karangetang

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang. Ia mengaku sudah memberi peringatakan kepada warga melalui Whatsapp Group Info Gunung Karangetang.

Luncuran lava ke Kali Keting tersebut mengakibatkan Kelurahan Tatahadeng masuk ke zona berbahaya. Ada beberapa dusun yang diminta waspada, terutama Lintatuwa dan Bowongbitung.

“Atau masyarakat dari kampung lain yang memiliki lahan di sekitar Kali Keting agar tidak melakukan aktivitas, karena ancaman guguran lava. Selain itu sewaktu-waktu awan panas bisa terjadi,” kata Yudia.

2. Evakuasi menunggu rekomendasi

Luncuran material dan awan panas terlihat di Gunung Api Karangetang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 30 Maret 2023. IDNTimes/Dok. PGA Karangetang

Untuk mengevakuasi warga Dusun Bolo dan Basaha, BPBD Sitaro masih terus berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang terkait kondisi terkini. Joi mengaku berpegang kepada rekomendasi untuk menentukan langkah.

“Kami masih menunggu rekomendasi petugas PGA,” tambah Joi.

Di Dusun Bolo sendiri terdapat 14 kepala keluarga (KK) atau 36 jiwa. Rencananya, mereka akan dievakuasi ke GMIST Bukit Zaitun Tampuna. Di sisi lain, ada enam KK atau 19 jiwa di Dusun Basaha yang akan dievakuasi ke GMIST Tualage Ruata Basaha.

Berita Terkini Lainnya