TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Penipuan Haji Furoda di Barru, Polisi Periksa 13 Saksi

Polisi belum ambil keterangan pihak travel

Suasana Jabal Rahmah jelang Wukuf di Arafah, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Intinya Sih...

  • Polisi periksa saksi kasus penipuan travel Al Hijrah Nurul Jannah di Barru, Sulawesi Selatan.
  • Belum mengambil keterangan pihak travel, fokus pada korban yang melaporkan masalah ini.
  • Korban merasa ditipu dengan visa ziarah bukan visa mujamalah seperti yang dijanjikan, membayar hingga ratusan juta rupiah.

Makassar, IDN Times - Penyidik Satreskrim Polres Barru periksa belasan orang saksi dalam kasus dugaan penipuan berkedok haji furoda murah yang dilakukan oleh Travel Al Hijrah Nurul Jannah di Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasat Reskrim Polres Barru, AKP Salehuddin mengatakan, pihaknya secara berangsur telah memanggil sejumlah korban untuk menjadi saksi. Total ada 41 orang yang melaporkan masalah ini pada Rabu 26 Juni 2024.

“Kemarin sudah delapan orang saksi (korban) sekarang lima orang lagi kita mintai keterangan. Jadi total sudah 13 orang,” kata Salehuddin kepada IDN Times, Selasa (2/7/2024).

1. Pihak travel belum di-BAP

Meski begitu, Salehuddin mengaku belum mengambil keterangan lengkap dari pihak travel. “Kita fokus dulu dengan korban. Baru dikompilasi dengan pihak travelnya. Kan, yang berangkat itu 45 orang. Empat  orang itu dari pihak travel. Dua Owner nya suami istri. Dua lagi yang mencari jemaah semacam sales begitu,” ungkapnya.

Dalam laman Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Travel Al Hijrah Nurul Jannah beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Takkalasi, Kecamatan Balusu. Direkturnya yakni Abdul Wahab. Travel ini beroperasi dengan nomor SK 05062200075940001 yang diterbitkan tanggal 11 Mei 2024.

2. Korban bukan hanya dari Sulsel

Sebelumnya, Salehuddin menjelaskan pihaknya baru mempelajari kasus tersebut. Pengusutan kasusnya masih seputar pengumpulan keterangan dari saksi-saksi. Terlebih dari 41 korban tidak semua berasal dari Barru.

Salehuddin bilang, korbannya tidak semua berdomisili di Sulsel. "Ada yang tinggal di Kalimantan dan Sulawesi Barat juga. Cuman tetap kita periksa dulu saksi-saksi. Sementara masih berjalan untuk permintaan keterangan. Termasuk terlapor juga," jelasnya kepada IDN Times.

Berita Terkini Lainnya