TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota PPK Luwu Ditemukan Tewas Dalam Kamar Hotel di Makassar

Polisi masih selidiki penyebab kematian korban

Ambulans mengevakuasi jenazah PPK Luwu dari Hotel Four Points Makassar, Sabtu (16/12/2023)/Istimewa

Makassar, IDN Times - Seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dalam kamar hotel Four Points by Sheraton, di Jalan Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, pada Sabtu malam (16/12/2023).

Kata Kapolsek Rappocini AKP Muh. Yusuf, korban bernama Yusri Hafid (37) warga Jalan Bakti, nomor 14, Desa Sabe, Belopa Utara, Luwu. Korban ditemukan meninggal dunia dalam kamar 8027 lantai 8, sekitar pukul 18.00 Wita.

"Korban meninggal dalam posisi berbaring diatas tempat tidur dan menghadap keatas (wajahnya), dugaannya (meninggal) karena sakit. Informasinya yang bersangkutan ada kegiatan di hotel ini," kata AKP Yusuf.

1. Polisi sebut korban pertama ditemukan petugas kebersihan

Ambulans mengevakuasi jenazah PPK Luwu dari Hotel Four Points Makassar, Sabtu (16/12/2023)/Istimewa

AKP Yusuf menerangkan, berdasarkan dari informasi awal, Yusri Hafid berada di hotel bersama rekan-rekannya anggota PPK dan KPU Luwu dalam satu kegiatan kepemiluan yang diperkirakan selesai Sabtu pagi.

Tapi kemudian hingga siang harinya, Yusri tidak keluar dari kamarnya untuk lakukan check out dan kembali ke Luwu bersama peserta lainnya. Hal itulah membuat pihak hotel curiga terjadi sesuatu.

"Jadi korban pertama kali ditemukan oleh salah satu petugas kebersihan kamar saat saksi mau bersihkan kamar karena harus sudah CO, tapi ternyata saksi lihat tangan korban pucat jadi ditelepon supervisor-nya untuk melapor ke kami," terang Yusuf.

2. Polisi periksa saksi, sebut korban mengeluh sakit sejak malam

Ambulans mengevakuasi jenazah PPK Luwu dari Hotel Four Points Makassar, Sabtu (16/12/2023)/Istimewa

Dalam peristiwa ini, penyidik Polsek Rappocini mengambil keterangan saksi-saksi, antara lain pihak hotel, anggota PPK atau rekan korban, dan anggota KPU.

"Keterangan salah satu teman korban dari anggota PPK juga bahwa korban semalam mengeluh sakit, jadi saksi minta korban ini untuk istirahat karena besok (sabtu siang) sudah pulang, tapi saat itu saksi menelepon namun korban tidak jawab," jelas Yusuf.

Berita Terkini Lainnya