Ternyata Ini Alasan Indonesia Alami Curah Hujan Tinggi saat Kemarau

Banyak faktor yang pengaruhi cuaca Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan tentang curah hujan tinggi yang masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia walaupun sudah memasuki musim kemarau. Ia mengatakan, hal itu karena hangatnya kondisi perairan Indonesia, sehingga memunculkan uap air intensif yang menimbulkan awan di wilayah tengah dan utara.

"Apalagi pasokan udara dari Pasifik yang relatif kandungan uap airnya tinggi sehingga memicu hujan. Sehingga wajar ada yang bertanya, katanya kemarau tapi ada banjir bandang. Ya itulah Indonesia dengan kondisi cuaca di setiap wilayahnya bervariasi," katanya saat webinar Program Kampung Iklim Untuk Membangun Kemandirian Pangan Masyarakat di Sekitar Hutan oleh Universitas Brawijaya yang dikutip dari ANTARA pada Kamis (20/8/2020).

1. Kondisi iklim global memperparah cuaca di Indonesia

Ternyata Ini Alasan Indonesia Alami Curah Hujan Tinggi saat KemarauIlustrasi cuaca (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Selanjutnya, ia menjelaskan kondisi tersebut diperparah dengan perubahan iklim global. Sebab, tanpa perubahan iklim pun, kondisi cuaca di Indonesia sudah dipengaruhi kondisi dua samudera yakni Pasifik dan Hindia, serta dua benua yakni Asia dan Australia.

"Maka dampak perubahan iklim semakin terasa di Indonesia," kata Dwikorita.

Baca Juga: Begini Cara Masyarakat Adat Molo Hadapi Perubahan Iklim di Wilayahnya

2. Perubahan iklim terjadi karena aktivitas manusia secara langsung ataupun tidak langsung

Ternyata Ini Alasan Indonesia Alami Curah Hujan Tinggi saat KemarauIlustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Perempuan kelahiran 6 Juni 1964 ini mengatakan, perubahan iklim disebabkan secara langsung dan tidak langsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer global. Selain itu, aktivitas manusia juga mengubah variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat dibandingkan.

"Sehingga perubahan iklim itu tidak mengada-ada atau menduga-duga," katanya.

3. Indonesia berada di dua benua dan dua samudera yang sangat mempengaruhi kondisi cuaca tanah air

Ternyata Ini Alasan Indonesia Alami Curah Hujan Tinggi saat KemarauGoogle Map

Sebelumnya, ia menjelaskan apabila ada tekanan udara di wilayah Asia maka angin akan berembus ke Indonesia, dan saat itu terjadi monsun Asia. Saat ini sebaliknya, monsun Australia terjadi sehingga udara menjadi lebih kering dan dingin, terutama di wilayah selatan Khatulistiwa.

"Karena posisi Indonesia terletak di antara dua benua dan samudera maka sangat dipengaruhi pergerakan udara di kedua wilayah tersebut," katanya.

"Sehingga wilayah selatan khatulistiwa lebih dipengaruhi monsun Australia yang kering dan dingin, itu terjadi di sisi selatan Jawa dan Nusa Tenggara," ia melanjutkan.

Dwikorita sebelumnya mengatakan sejumlah faktor yang menjadi pengendali iklim di Indonesia antara lain adalah anomali suhu muka laut di Pasifik (El Nino-netral-La Nina), beda suhu muka laut di Samudera Hindia dari pantai timur Afrika hingga ke perairan barat daya Sumatera (IOD+ atau IOD-), angin monsun, dan suhu muka laut di perairan Indonesia.

Baca Juga: Pak Petani Jangan Cemas, BMKG Beri Solusi untuk Hadapi Perubahan Iklim

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya