Inspiratif! Rumah Makan Gratis untuk Relawan Gempa Mamuju, Buka 24 Jam

Bentuk terima kasih pemilik untuk para relawan gempa Sulbar

Mamuju, IDN Times - Dapoer_NS, sebuah warung makan di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) punya cara sendiri mengapresiasi kehadiran para relawan di masa tanggap darurat pascabencana gempa bumi. Warung makan tersebut memang beroperasi dan menyajikan makanan. Namun ada hal menarik, segala jenis hidangan yang tersedia bisa disantap oleh relawan tanpa harus bayar.

Inisiatif ini datang dari pemilik rumah makan Dapoer_NS yang berloksi di Jalan Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju.

"Kita buka untuk relawan saja karena mereka termasuk berjasa dalam keadaan seperti saat ini," ucap salah seorang penanggung jawab dapur singgah, Retno Nopi Aziz, kepada IDN Times, Selasa (19/1/2021).

1. Dapur singgah menyiapkan sarapan, makan siang dan makan malam untuk para relawan

Inspiratif! Rumah Makan Gratis untuk Relawan Gempa Mamuju, Buka 24 JamPara relawan dari berbagai daerah menikmati makan malam di Dapoer_NS yang dialihkan sementara menjadi dapur singgah untuk relawan di Mamuju, Sulawesi Barat. (IDN Times/Kristina Natalia)

Nopi, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dapur singgah yang berada tepat di depan Rumah Tahanan Kelas 2B Mamuju itu menyajikan sarapan, makan siang dan makan malam untuk para relawan.

Semua bahan makanan pun merupakan bantuan para relawan dari berbagai daerah. "Ada juga yang kita beli. Bahannya ada langsung kita olah," tuturnya.

Hampir sepuluh orang diperbantukan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan. "Kalau habis, kita tambah lagi. Pokoknya pagi, siang dan malam kami siapkan," terangnya.

2. Sajikan makanan gratis untuk relawan selama masa tanggap darurat

Inspiratif! Rumah Makan Gratis untuk Relawan Gempa Mamuju, Buka 24 JamPara relawan dari berbagai daerah menikmati makan malam di Dapoer_NS yang dialihkan sementara menjadi dapur singgah untuk relawan di Mamuju, Sulawesi Barat. (IDN Times/Kristina Natalia)

Tak ada yang menyangka, makanan yang disajikan untuk relawan ini tidak perlu dibayar alias gratis.

Para relawan bisa makan sampai kenyang tapi tidak diizinkan untuk membungkus atau dibawa pulang. "Makan di tempat, tapi ada beberapa yang bungkus karena untuk temannya yang memang tidak bisa datang makan langsung," jelasnya.

Nopi menambahkan, selama dapur singgah relawan dibuka banyak warga yang mengira Dapoer_NS berjualan. Padahal, ini hanya diperuntukkan sementara untuk relawan. "Ada juga beberapa warga yang makan di dapur singgah relawan ini. Kami persilahkan," ungkapnya.

3. Akan beroperasi sampai keadaan Mamuju kembali normal

Inspiratif! Rumah Makan Gratis untuk Relawan Gempa Mamuju, Buka 24 JamPara relawan dari berbagai daerah menikmati makan malam di Dapoer_NS yang dialihkan sementara menjadi dapur singgah untuk relawan di Mamuju, Sulawesi Barat. (IDN Times/Kristina Natalia)

Nopi sendiri belum tahu pasti sampai kapan dapur singgah untuk relawan akan beroperasi. Yang jelas, selama bahan pokok tersedia maka Dapoer_NS akan tetap menyediakan makanan bagi para relawan.

Nopi berharap dapur singgah ini dapat membantu relawan dalam memenuhi kebutuhan makanan selama menjalankan tugas di Mamuju. "Kita harap bisa membantu. Hanya ini yang bisa kita buat untuk para relawan," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Rahmi Selamatkan Diri dari Lantai 5 Rusun saat Gempa di Mamuju

4. Bisa digunakan juga oleh para relawan untuk tempat beristirahat

Inspiratif! Rumah Makan Gratis untuk Relawan Gempa Mamuju, Buka 24 JamPara relawan dari berbagai daerah sedang beristirahat di Dapoer_NS yang dialihkan sementara menjadi dapur singgah untuk relawan di Mamuju, Sulawesi Barat. (IDN Times/Kristina Natalia)

Para relawan pun bisa melepas penat di dapur singgah tersebut. Pasalnya selain menyediakan makanan, salah satu ruangan di Dapoer_NS turut difungsikan sebagai tempat mereka melepas penat.

Salah seorang relawan dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, bernama Firmansyah mengakui kehadiran dapur singgah ini sangat membantu para relawan.

Menurutnya, dalam keadaan sekarang hampir semua rumah makan tutup sehingga relawan sulit mencari makanan. "Alhamdulillah membantu sekali, kita jadi tidak kesulitan mencari makanan lagi. Lokasinya juga mudah diakses," ungkap pria berusia 30 tahun tersebut.

 

Laporan Kristina Natalia, Kontributor IDN Times dari Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat

Baca Juga: Kisah Perjuangan Marlina Melahirkan di Pengungsian Gempa Mamuju

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya