Warga Kota Manado Bersih-bersih Pascabanjir

Warga dan petugas bersihkan lumpur dan sampah terbawa banjir

Manado, IDNTimes - Warga Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken Darat, Manado, Sulawesi Utara, mulai membersihkan lingkungan usai banjir yang melanda pada Jumat (27/1/2023). Warga bersama aparat TNI AD, petugas Pemadam Kebakaran manado, dan instansi terkait lainnya membersihkan jalan dari lumpur dan sampah yang terbawa banjir kemarin.

Tampak aspal jalanan tercabut sehingga menyebabkan jalanan berlubang hingga genangan air di sejumlah titik. Hal itu juga menyebabkan macet.

Menurut penuturan warga, banjir di Kelurahan Bailang mencapai kurang lebih 2 meter. "Semalam jalanan di sini sempat ditutup karena tidak bisa dilewati sama sekali. Air sudah setinggi pintu," jelas Ana, Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga: Cuaca Buruk Sebabkan Manado Dilanda Banjir dan Tanah Longsor

1. Warga tidak sempat mengungsi

Warga Kota Manado Bersih-bersih PascabanjirIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Ana, salah satu warga yang tinggal di bantaran Sungai Bailang mengatakan bahwa ia dan keluarga tidak sempat mengungsi karena air naik begitu cepat. Ia memilih bertahan di rumah tetangga yang lebih tinggi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Margaretha. Ia dan keluarga memilih bertahan di lantai 2 rumah sendiri.

"Di sini memang biasa banjir, tapi sekarang yang paling parah. Biasanya nggak sampai segini," terang Ana.

2. Talud roboh menimpa rumah warga

Warga Kota Manado Bersih-bersih PascabanjirTalud roboh menimpa rumah warga saat banjir di Kota Manado, Jumat (27/1/2023). (IDN Times/Savi)

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Manado. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tanah longsor berdampak pada 63 KK yang terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dalam 7 kecamatan.

Salah satunya terjadi di Kelurahan Singkil 2 Lingkungan 3, Kecamatan Singkil, Kota Manado, yang menyebabkan talud logsor menimpa 3 rumah. Salah satu korban bernama Yoana Harimista mengatakan bahwa talud longsor sekitar pukul 06.15 Wita.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Waktu itu kami semua lagi tidur, lalu mendengar ada suara pasir dan kerikil berjatuhan di atap. Kami langsung bangun dan mengungsi di rumah keluarga," ujarnya.

3. Lima korban meninggal dunia

Warga Kota Manado Bersih-bersih PascabanjirIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Banjir dan longsor di Kota Manado berdampak pada kurang lebih 3.076 KK. Sekitar 1.021 warga terpaksa mengungsi ke posko yang tersebar di beberapa kecamatan.

Banjir dan tanah longsor juga menelan 5 korban jiwa, salah satunya anak-anak bernama Forzenli Arbaan (8). Ia tertimpa material longsor di Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Paal 2, Manado.

Hari ini, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, datang ke Manado untuk memantau langsung dampak bencana. Selain itu, BNPB juga menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Manado dan Kepulauan Sangihe.

Baca Juga: Manado Banjir, Warga Ramai-Ramai Mengungsi

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya