Disdik Palu Ajak Siswa Bersahabat dengan COVID-19

Bersahabat artinya menjaga protokol kesehatan secara ketat

Makassar, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hardi, mengajak siswa dan tenaga pendidik agar hidup bersahabat dengan COVID-19. Pernyataan itu seiring pelaksaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Hardi mengatakan, hidup bersahabat berarti menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat. Khususnya saat berada di sekolah.

"Seperti menjaga jarak, wajib memakai masker, menyediakan tempat mencuci tangan dan harus divaksin agar kekebalan tubuh dalam melawan paparan COVID-19 meningkat," kata Hardi dikutip dari Antara, Senin (21/2/2022).

Baca Juga: Tidak Pakai Masker di Palu, Didenda Rp100 Ribu

1. Siswa bisa tetap aman di lingkungan sekolah

Disdik Palu Ajak Siswa Bersahabat dengan COVID-19Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Hardi meminta orang tua siswa agar turut membantu mencegah paparan COVID-19. Misalnya dengan tidak mengizinkan anak-anak membeli makanan di sekolah, melainkan membawa bekal dari rumah.

Ia yakin dengan cara-cara tersebut peserta didik dan tenaga pendidik serta kependidikan akan aman dari paparan COVID-19, meski ancaman keberadaan virus tersebut di lingkungan sekolah tidak bisa hilang.

"Kita tidak boleh takut, tetapi kita bersahabat dengan COVID-19. Jadi peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan saat berada di lingkungan sekolah terapkan prokes ketat dan jaga tubuh agar tetap sehat," ujarnya.

2. Siswa tidak perlu takut divaksinasi

Disdik Palu Ajak Siswa Bersahabat dengan COVID-19Ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Hardi jugameminta orang tua peserta didik pada jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat agar mengajak anak-anaknya mengikuti vaksinasi COVID-19. Dengan begitu mereka punya kekebalan tubuh yang kuat dan tidak mudah terpapar COVID-19.

"Agar PTM di Kota Palu pada jenjang SD dan SMP sederajat dapat terlaksana 100 persen,"ucapnya.

Hardi mengatakan menjadi tugas dari para berbagai pihak, termasuk pihak sekolah dan petugas kesehatan agar mengedukasi orang tua peserta didik dan peserta didik yang belum divaksin agar mengikuti vaksinasi COVID-19.

"Tidak usah takut divaksin. Tujuan divaksin itu kan agar imun tubuh meningkat sehingga mampu melindungi diri dari paparan COVID-19. Hingga saat ini baru sekitar 11 persen peserta didik usia 6-11 tahun di Kota Palu yang telah mengikuti vaksinasi COVID-19," katanya.

3. Pemkot Palu tutup dua sekolah karena penyebaran COVID-19

Disdik Palu Ajak Siswa Bersahabat dengan COVID-19Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Tercatat Disdikbud Palu menutup dua sekolah dari aktivitas PTM untuk sementara waktu menyusul ditemukannya peserta didik yang terpapar COVID-19 di sana.

Dua sekolah itu yakni SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu. Di sana ditemukan satu peserta didik terpapar COVID-19. Kemudian di SD Negeri 6 Palu yang ditemukan delapan peserta didiknya terpapar COVID-19.

"Berdasarkan hasil penelusuran kami, peserta didik itu terpapar COVID-19 saat berada di luar sekolah. Bukan saat berada di sekolah. Peserta didik pada dua sekolah yang ditutup itu tetap melaksanakan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) sambil kita memeriksa apakah tenaga pendidik atau peserta didik yang berinteraksi dengan mereka terpapar COVID-19 atau tidak," kata Hardi.

Baca Juga: Pemprov Sulteng Bentuk Tim Penyelesaian Konflik Agraria

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya