Daryono BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa M 6,0 di Mamuju!

Belum ada teknologi yang bisa akurat memprediksi gempa

Makassar, IDN Times - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengimbau masyarakat tidak mempercayai informasi hoaks soal gempa. Pascagempa M 5,8 di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022), marak beredar pesan berisi ramalan akan adanya gempa yang lebih besar.

"Kepada saudara-saudara saya di Mamuju dan sekitarnya mohon dengan sangat JANGAN PERNAH PERCAYA dengan ramalan gempa yang akan terjadi di Mamuju sekitar Magnitudo 6,0. Jangan pernah percaya dengan peramal gempa," kata Daryono yang disampaikan melalui akun Facebook pribadinya, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Gempa M 5,8 di Mamuju Sulbar, 70 Rumah Rusak

1. Belum ada teknologi untuk memprediksi gempa

Daryono BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa M 6,0 di Mamuju!Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. (ANTARA/Dewanto Samodro)

Gempa Mamuju terjadi pada hari Rabu 8 Juni 2022 pukul 13.32.36 Wita dengan magnitudo 5,8. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Daryono mengungkapkan, informasi ramalan soal akan adanya gempa yang lebih besar sepenuhnya tidak benar. Informasi itu tidak dapat dipercaya. Dia menyatakan gempa tidak bisa diprediksi.

"Hingga saat ini belum ada sains dan teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan gempa akan terjadi," kata Daryono.

2. Gempa M 5,8 diikuti gempa berkekuatan lebih kecil

Daryono BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa M 6,0 di Mamuju!Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Lewat akun medsosnya, Daryono menyampaikan bahwa hingga Kamis pagi, sudah ada empat kali gempa susulan (aftershocks) usai gempa M 5,8 di Mamuju. Gempa itu dideteksi lewat monitoring BMKG.

Pada sepanjang Rabu, terjadi tiga kali gempa susulan, masing-masing M 2,7 pada pukul 14.18 Wita, lalu M 2,9 pada pukul 16.50 Wita, dan M 4,8 di pukul 20.47 Wita. Lalu pada Kamis, terjadi gempa M 4,2 di jam 1.42 Wita.

3. Wilayah pesisir Sulbar paling aktif di Sulawesi

Daryono BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa M 6,0 di Mamuju!Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Daryono mengungkapkan, catatan sejarah gempa BMKG menunjukkan sejak 1915 di Pesisir Sulawesi Barat sudah terjadi 9 Gempa Merusak dan Tsunami.

Berikut rinciannya:

  • 23 Desember 1915
  • 11 April 1967 M6,3 Tsunami
  • 23 Februari 1969 M6,9 Tsunami
  • 6 September 1972 M5,8 Tsunami
  • 8 Januari 1984 M6,7
  • 7 November 2020 M5,3
  • 14 Januari 2021 M5,9
  • 15 Januari 2021 M6,2
  • 8 Juni 2022 (5,9)

"Berdasarkan catatan gempa merusak di atas, maka wilayah pesisir Sulawesi Barat menjadi salah satu kawasan yang paling aktif terjadi gempa destruktif di Sulawesi," kata Daryono.

Baca Juga: Fakta Gempa M 5,8 di Mamuju Sulbar Menurut Daryono BMKG

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya