TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Alasan Putus secara Baik-Baik Itu Gak Ada, Berhenti Membohongi Diri!

Sakitnya patah hati itu tetap luar biasa, nih

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Takmeomeo)

Pagi yang begitu cerah selalu berlawanan dengan malam dengan kegelapan yang menyeramkan. Ya, itulah dua sisi di kehidupan yang selalu akan ada lawannya, termasuk soal urusan hubungan cinta.

Menjalin hubungan cinta tentu rasanya begitu membahagiakan. Namun, ketika ada situasi dan kondisi yang membuat tidak bisa bersama-sama lagi tentu tak ada pilihan lain selain harus putus, ya. Sebenarnya, putus secara baik-baik karena pertimbangan yang matang itu ada enggak sih? Temukan jawabannya lewat ulasan di bawah ini, ya.

1. Kalau baik-baik ya ngapain putus?

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sama halnya dengan sosok mantan terindah, kalau indah kenapa jadi mantan? Tentunya, kalau indah ya terus menjalan hubungan, bukan malah putus. Begitu pula hukum untuk kasus hubungan yang putus secara baik-baik, enggak akan pernah ada.

Hubunganmu itu dijalin dengan dasar cinta, bukan perhitungan logika akan untung dan rugi. Putus secara baik-baik mungkin memang secara pertimbangan rasional itu jadi pilihan terbaik. Akan tetapi, bagaimana dengan parahnya hatimu setelah putus dengannya? Rasanya tak akan bisa dibeli dengan rasionalitas.

2. Putus secara baik-baik cuma tameng kalau sudah dewasa

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Valeria Ushakova)

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa semakin dewasa diri ini, maka tuntutan untuk bersikap dan bertindak seolah baik-baik saja saat senyatanya tidak baik-baik saja itu dianggap normal. Padahal, setiap rasa itu berhak untuk divalidasi, baik kebahagiaan maupun kesedihan.

Kalau kamu belum mampu jujur kepada orang lain, mulailah jujur dengan dirimu sendiri. Tanyakan apakah putus secara baik-baik itu memang sebaik itu? Ataukah justru hanya tameng kalau sudah dewasa itu tidak perlu banyak drama? Coba jawab dengan jujur.

3. Semua perpisahan pasti ada luka

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/Pexels)

Sadar atau tidak, ketika kamu memulai hubungan cinta dengan seseorang, artinya kamu sedang membangun sebuah kebiasaan, kebiasaan akan hidup bersama. Kebersamaan itulah yang akhirnya melahirkan berbagai kenangan dan ketergantungan.

Lantas, ketika semua yang kamu miliki dan rasakan itu tiba-tiba hilang begitu saja, apakah kamu bisa mengatakan bahwa hal tersebut baik-baik saja? Rasanya lebih normal kalau kamu terluka pada momen ini. Yang mana luka ini menjadi tanda bahwa kamu enggak baik-baik saja dengan putus hubungan cinta darinya.

Baca Juga: 5 Istilah Hubungan yang Dipakai Gen Z, Tahu Platonic Relationship?

Verified Writer

Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya