Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam jalinan hubungan asmara, banyak orang yang masih keliru menempatkan perasaan cinta. Hubungan yang didasarkan pada perasaan semata sejatinya bisa mendatangkan dampak buruk. Sebab perlu keseimbangan antara perasaan dan logika dari masing-masing pasangan.
Dampak dari dominasi perasaan dalam sebuah hubungan salah satunya yakni tanpa disadari kita kerap melakukan hal yang tak ada manfaatnya. Alih-alih untuk kepentingan hubungan, justru beberapa hal berikut hanya membuang energi dalam diri dengan percuma. Mending berhenti dari sekarang dan ubah jalinan kasih tersebut ke perilaku yang lebih membangun.
1. Selalu mengharapkan validasi dari pasangan
ilustrasi berharap berlebihan pada pasangan (pexels.com/RDNE Stock project) Validasi dapat diartikan dengan kondisi di mana seseorang butuh pengakuan dan penerimaan dari orang lain guna merasa cukup dengan diri sendiri. Merasa haus validasi dari pasangan tentu dapat membawa dampak buruk. Salah satunya kita akan menggantungkan kebahagiaan kepadanya.
Imbasnya kita tak dapat menjalani hidup dengan semestinya. Harapan akan sebuah validasi tersebut pun belum tentu terpenuhi setiap waktu lantaran kita tak punya kendali akan hal itu. Sehingga pikiran dan energi dalam diri akan terbuang untuk hal yang sia-sia.
2. Berusaha menutupi kekurangan dalam diri
ilustrasi pasangan (pexels.com/Min An) Banyak orang yang kerap hanya menunjukkan kelebihan diri di hadapan pasangan. Hal demikian lantaran dianggap sebagai cara untuk mempertahankan hubungan serta meningkatkan daya tarik di hadapan pasangan. Padahal cara demikian keliru lantaran kita sedang berbohong pada diri sendiri dan pasangan.
Kebohongan tersebut hanya akan membuat kita lelah. Sebab kita tak bisa menunjukkan diri sendiri secara utuh, bahkan bisa saja berpura-pura menjadi orang lain agar terlihat sempurna. Padahal, orang yang betul-betul tepat untuk kita adalah mereka yang bersedia menerima kita sepaket dengan kekurangan dalam diri.
3. Terlalu ikut campur dengan kehidupan pribadi pasangan
ilustrasi perempuan berasumsi terhadap pasangannya (pexels.com/Pavel Danilyuk) Sikap terlalu ikut campur dengan kehidupan pribadi pasangan sejatinya hanya menciptakan penyakit hati. Antara lain merasa tidak tenang, kerap diliputi rasa penasaran, bahkan mengarah pada sikap posesif. Hal demikian sangat berpotensi memicu konflik dalam sebuah hubungan.
Sekalipun telah menjadi pasangan, menghargai privasi masing-masing adalah kewajiban. Meski telah menjadi pasangan tak berarti pula kita harus mengetahui semua urusannya. Sebab setiap orang selalu butuh ruang secara pribadi untuk beberapa hal dalam kehidupannya.
4. Cemburu berlebihan lantaran tidak menaruh kepercayaan
ilustrasi curiga dengan pasangan (pexels.com/Budgeron Bach) Dalam beberapa kasus, cemburu merupakan perasaan yang lazim dialami setiap orang. Namun jika porsinya sudah berlebihan tentu akan mendatangkan dampak buruk. Salah satunya kita akan menjalani sebuah hubungan tanpa dilandasi rasa percaya.
Padahal cemburu sejatinya hanya asumsi dan prasangka. Apa yang kita khawatirkan pada kenyataannya belum tentu demikian. Daripada membuang energi dalam diri untuk hal yang tak bermanfaat tersebut, lebih baik komunikasikan dengan pasangan secara terbuka mengenai apa yang kita rasakan.
Baca Juga: 5 Strategi Memperlancar Komunikasi dengan Pasangan yang Keras Kepala