Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pola pikir merupakan sejumlah keyakinan yang membangun atau membentuk cara berpikir seseorang dalam memahami dunia serta dirinya sendiri. Carol Dweck, seorang psikolog menyatakan bahwa keyakinan kamu memiliki peran besar terkait apa yang kamu inginkan serta apakah kamu bisa mewujudkan keinginan tersebut.
Pola pikir kerap menjadi cerminan perilaku seseorang. Pola pikir juga akan memengaruhi kehidupan suatu individu. Tanpa disadari, ada sejumlah pola pikir yang bisa menciptakan jarak antara kamu dengan orang lain, lho. Apakah kamu memelihara pola pikir berikut?
1. Diri sendiri adalah paling benar
Apakah kamu kerap merasa selalu benar atau mungkin sering menemukan orang yang demikian? Merasa selalu benar adalah sebuah jebakan yang normal dialami oleh manusia. Saat kamu meyakini bahwa pendapatmu adalah satu-satunya kebenaran, kamu jadi cenderung mengabaikan pendapat orang lain.
Sikap ini jelas membuat orang lain merasa tidak dihargai. Sikap ini juga membuat kamu tidak memiliki keterampilan untuk melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda, sudut pandang yang lebih luas, sebab kamu hanya fokus pada sudut pandangmu sendiri. Padahal, penting untuk menghargai berbagai macam perspektif yang ada.
2. Setiap orang itu punya sisi negatif
Pola pikir ini bisa merusak hubunganmu dengan orang-orang di sekitarmu. Berprasangka buruk dan memberikan penilaian negatif merupakan kebiasaan yang perlu kita hindari. Ketika kamu senantiasa memikirkan hal buruk atau berprasangka buruk terhadap orang lain, pikiran kamu akan terus bekerja tanpa henti. Namun, ia akan bekerja dengan memikirkan hal-hal yang buruk.
Akibatnya, kamu akan mudah gelisah dan tidak tenang dalam menjalani hidup. Alih-alih memelihara pola pikir semacam ini, berusahalah untuk selalu melihat kebaikan pada diri seseorang dan menemukan kelebihannya. Sikap ini mampu membangun kepercayaan dan kedekatanmu dengan orang lain.
3. Terlalu fokus pada diri sendiri
Fokus pada diri sendiri itu penting. Namun, jika dilakukan secara berlebihan menjadi tidak baik. Hal tersebut justru dapat menjadi bumerang bagimu. Egois dan narsistik merupakan dua istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan orang yang terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini membuat kamu sulit untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Sifat egois yang berlebihan membuat kamu menjadi sibuk dengan dirimu sendiri. Kamu menganggap bahwa dirimu adalah orang yang paling penting sehingga kurang peduli dengan kondisi orang lain. Ingat bahwa mementingkan diri sendiri dan memprioritaskan diri sendiri merupakan dua hal yang berbeda, ya.
4. Tidak apa-apa untuk tidak mengakui kesalahan
Tidak mengakui kesalahan merupakan sikap ketika seseorang menolak untuk bertanggung jawab atas tindakan maupun ucapannya yang merugikan orang lain. Tindakan ini bisa dipengaruhi oleh faktor ego, takut akan konsekuensi, mekanisme pertahanan diri, serta kurangnya kesadaran akan tindakannya sendiri. Sikap ini tergolong sikap yang bisa merugikan dirimu sendiri juga orang lain.
Kamu tidak akan bisa belajar dari kesalahanmu selama kamu tidak mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Semua orang pernah melakukan kesalahan. Namun, tidak semua orang berani mengakuinya. Penting untuk mengakui kesalahan agar kamu bisa terus berkembang.
Baca Juga: 5 Tanda Halus Seseorang Mulai Menjauhi Kamu