TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Meluapkan Kemarahan Tak Bikin Kamu Lega, Kendalikan Emosimu!

Kemarahan yang meledak-ledak hanya akan memperbesar lukamu

Ilustrasi orang sedang marah (freepik.com/Drazen Zigic)

Terkadang, emosi memuncak begitu kuat sehingga rasanya tidak mungkin untuk menahan diri. Namun, apa yang terjadi ketika kita melemparkan kemarahan kita keluar? Apakah itu benar-benar membawa lega atau justru menambahkan masalah baru?

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima alasan mengapa meluapkan kemarahan tidak akan membawa lega yang sebenarnya. Waktunya memecahkan stereotip tentang meluapkan kemarahan serta memahami lebih baik cara mengahadapi emosi yang memuncak.

Baca Juga: 6 Alasan Jangan Berharap Keburukan Menimpa Orang Lain meski Marah

1. Menyebabkan konflik berkelanjutan

Meluapkan kemarahanmu gak akan membawa rasa lega, malah memperburuk konflik yang sudah ada. Terkadang, saat kamu memutuskan untuk mengungkapkan kemarahanmu, hal itu bisa memicu reaksi defensif dari pihak lain, memperpanjang spiral konflik yang ada.

Sebaliknya, apa yang dimaksudkan sebagai cara untuk menyatakan ketidakpuasan atau mencari solusi justru berujung pada pertengkaran yang tidak produktif. Hal ini bisa membuatmu semakin putus asa karena tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang diharapkan.

2. Merusak hubungan dengan orang lain

Kamu mungkin merasa dorongan kuat untuk meluapkan kemarahanmu ketika situasi tidak sesuai harapan, terutama dalam konteks masalah keuangan. Namun, perlu diingat bahwa meluapkan kemarahanmu bisa berdampak buruk pada hubungan dengan orang lain.

Walaupun terkadang terasa lega untuk melepaskan semua emosi yang terpendam, tetapi perilaku tersebut bisa membuat orang di sekitarmu merasa tidak nyaman atau bahkan merasa terancam. Reaksi yang keras dan impulsif terhadap ketidakpuasanmu bisa menyebabkan jarak antara kamu dan orang-orang yang penting dalam hidupmu, dan bisa merusak kerja sama dan kepercayaan yang sudah terbangun selama ini.

3. Meningkatkan stres

Saat kamu meluapkan kemarahanmu tanpa memperhatikan konsekuensinya, stres yang kamu rasakan justru bisa meningkat. Perasaan bersalah atau penyesalan setelah meledakkan emosi juga dapat menambah beban pikiranmu, membuatmu merasa semakin tertekan.

Selain itu, meluapkan kemarahan secara impulsif tanpa menyelesaikan akar permasalahannya juga dapat membuat stresmu bertambah. Akibatnya, kamu mungkin akan merasa terjebak dalam lingkaran setan emosional yang sulit untuk keluar.

4. Membuat kamu merasa kehilangan kendali

Kemarahan yang meluap-luap membuatmu merasa semakin kehilangan kendali atas situasi. Saat kemarahan menguasai, terkadang sulit untuk menemukan solusi yang rasional dan efektif. Rasanya seperti semua kendali berada di luar jangkauanmu, dan itu bisa membuatmu merasa semakin putus asa.

Mungkin kamu merasa menyesal atau malu setelahnya, yang hanya menambah beban emosional yang sudah kamu alami. Dengan begitu, meluapkan kemarahan tanpa kontrol dapat membuatmu merasa semakin terpuruk dan kehilangan kendali atas dirimu sendiri.

Verified Writer

Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam

Writer IDN Times Hal yang disukai : Tidur [Hal yang gak disukai : Ketika tidur saya di ganggu] IG : @sandriabhazz

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya