4 Sikap Buruk yang Berpotensi Merusak Suasana Lebaran
Jangan sampai kamu ingin mendominasi situasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suasana lebaran seharusnya penuh dengan keakraban. Apalagi setelah lama tidak bertemu dengan keluarga maupun orang-orang terdekat. Bisa dikatakan, lebaran menjadi ajang menjalin silaturahmi yang sempat terputus. Sudah kewajiban bagi kita menjaga suasana lebaran agar tetap harmonis dan menyenangkan. Namun, suasana lebaran juga berkaitan dengan sikap yang terdapat dalam diri masing-masing individu.
Ternyata ada beberapa sikap buruk yang berpotensi merusak suasana lebaran. Ajang menjalin silaturahmi dan memperat solidaritas justru berakhir dengan konflik. Tidak jarang menimbulkan perpecahan dalam jangka waktu lama. Merasa memiliki empat sikap buruk di bawah ini, mari sadar untuk memperbaiki diri. Lebaran bukan ajang memancing konflik dan perselisihan.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Pertanyaan Sensitif di Hari Raya, Jangan Sewot!
1. Gaya bicara cenderung ceplas-ceplos
Lebaran seharusnya menjadi momentum penuh keakraban. Antar individu bisa mempererat tali persaudaraan. Tapi yang menjadi masalah, beberapa sikap membuat suasana lebaran cenderung tidak harmonis. Bahkan ada saja yang merasa tersakiti dan terkucilkan. Sudah tentu kita harus meminimalisir sikap buruk tersebut agar tidak merusak suasana yang seharusnya berkesan.
Salah satu diantara sikap yang berpotensi merusak lebaran adalah gaya bicara cenderung ceplas-ceplos. Bahkan mengomentari kondisi orang lain tanpa memikirkan dampaknya. Ucapan yang terlihat singkat dan sederhana ternyata bisa menyakiti hati dalam jangka panjang. Suasana lebaran yang seharusnya penuh keakraban justru berubah menjadi perpecahan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.