5 Alasan Mengapa Kita Cenderung Kembali ke Kebiasaan Lama
Ada yang terjadi pada sistem bawah sadar kita
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu merasa sudah berusaha keras untuk mengubah kebiasaan lama, tapi malah kembali tergoda untuk melakukannya? Hal ini wajar terjadi, lho. Otak kita memiliki kecenderungan untuk kembali ke pola lama yang terasa aman dan nyaman.
Nah, kali ini kita akan membahas lima alasan mengapa kita cenderung kembali ke kebiasaan lama, berdasarkan penelitian dan saran dari para ahli. Memahami alasan-alasan ini dapat membantu kita lebih berhati-hati dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk melawan godaan kembali ke kebiasaan lama. Yuk, simak!
Baca Juga: 7 Kebiasaan Sebelum Siang Hari yang Meningkatkan Produktivitas
1. Otak “lizard” dan “mammal” kita
Menurut Triune Brain model, developed by Paul MacLean (1990), otak kita memiliki bagian yang disebut dengan “lizard brain” dan “mammal brain”. Bagian ini bertanggung jawab atas fungsi vital dan keamanan, serta cenderung mengarahkan kita kembali ke kebiasaan lama di mana kita merasa aman. Otak reptil mengontrol fungsi vital seperti pernapasan, pencernaan, dan detak jantung, sedangkan otak mamalia lebih peduli tentang keselamatan, terus mengawasi bahaya dan membimbing kita kembali ke kebiasaan lama, tempat hidup terasa aman.
Ketika terancam, otak mamalia menciptakan emosi yang tidak kita sukai, seperti kecemasan, ketakutan, atau kemarahan, untuk mengarahkan kita menjauh dari bahaya atau membawa kita kembali ke rutinitas lama. Otak mamalia belajar melalui pengulangan, menciptakan jaringan otak yang kuat untuk tindakan yang sering kita ulangi, yang pada akhirnya mengotomatiskan perilaku kita dengan menciptakan kebiasaan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.