TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Alasan Orang Tulus Masih Mau Memberi Maaf, Melihat Peluang Berubah

Si pemberi maaf yang tulus dari hati

Ilustrasi berbincang (pexels.com/RDNE Stock project)

Memiliki orang yang benar-benar tulus pada kita di dalam kehidupan ini sangat beruntung sekali. Dalam hubungan, mereka tidak akan pamrih dalam membantumu. Bahkan jika dirimu punya salah kepada, mereka dengan tulus memberimu kesempatan untuk dimaafkan.

Yang jadi pertanyaan, mengapa kebanyakan orang tulus masih mau memaafkan walau sebenarnya sudah pernah dikecewakan? Ini beberapa alasan yang akan dibahas satu persatu di bawah ini. Simak baik-baik ya.

1. Orang tulus punya kesabaran yang tinggi

ilustrasi menelpon (pexels.com/cottonbro studio)

Beruntung sekali jika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang tulus kepadamu. Kamu perlu mensyukurinya jika memiliki beberapa orang seperti ini dalam hidupmu. Mereka punya kesabaran yang tinggi sekali terhadap dirimu.

Bahkan jika dirimu melakukan kesalahan yang fatal hingga mengecewakannya. Dengan ketulusan yang mereka miliki, mereka mau memaafkan kesalahanmu itu serta memberimu kesempatan kedua lagi. Sungguh kesabarannya tidak ada duanya orang-orang seperti ini. 

2. Merasa pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua

ilustrasi dua wanita (pexels.com/Marcus Aurelius)

Orang yang benar-benar tulus biasanya bijak dalam berpikir dan bertindak. Mereka selalu bisa berpikir baik untuk kedepannya. Sama seperti ketika mereka dikecewakan oleh orang lain, mereka masih mau memberikan maaf pada orang-orang yang telah menyakitinya.

Hal ini bukan karena mereka tidak pintar menyeleksi orang yang ada di hidupnya, melainkan mereka mampu melihat apakah seseorang pantas untuk menerima permintaannya maaf atau tidak. Bukan berarti mereka mau menerima maaf orang-orang yang tidak serius melakukannya. 

3. Menempatkan posisi orang lain sewajarnya saja

ilustrasi menghukum anak (pexels.com/August de Richelieu)

Orang yang tulus juga punya batas dalam menempatkan orang lain dalam hidupnya. Mereka juga mampu memfilter mana yang pantas untuk dijadikan teman dekat dan tidak. Hal ini karena akan berpengaruh pada sikap dan ketulusannya.

Mereka pandai dalam menempatkan prioritas orang lain dalam hidupnya. Menempatkan secara wajar sehingga membuat mereka tidak terlalu bergantung pada orang lain. Akibatnya mereka mampu memaafkan orang lain yang sudah mengecewakan.

Baca Juga: 5 Hal Baik yang Terjadi Ketika Berhenti Mencoba untuk Jadi Sempurna

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

I write to inspire and connect with you. Follow me on my Instagram journey @maftukhazizah.🌹

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya