TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rahasia Fokus pada Pengendalian Emosi selama Bulan Ramadan

Supaya pahala puasanya tidak batal

ilustrask refleksi diri di depan cermin (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Intinya Sih...

  • Pentingnya pengendalian emosi saat berpuasa agar pahala puasa tidak batal
  • Mengenali dan menerima kehadiran emosi dalam diri untuk mengolahnya dengan baik
  • Berbiasa berpikir sebelum bertindak untuk menyikapi situasi dengan lebih tenang

Bulan Ramadan erat kaitannya dengan pengendalian emosi. Sebab seseorang yang melakukan ibadah puasa hendaknya bisa menahan emosi dalam dirinya untuk tidak dilampiaskan. Sehingga esensi dari puasa tidak berkurang serta pahala puasanya tidak sia-sia.

Pentingnya menahan emosi dalam diri ketika berpuasa membuat kita perlu melakukan tindakan. Yakni berusaha untuk fokus pada pengendalian emosi dalam diri. Berikut beberapa rahasianya yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya selama Ramadan.

1. Kenali setiap emosi yang dialami

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Mengenali emosi dalam diri dapat memudahkan kita untuk mengendalikannya. Dengan mengetahuinya, kita bisa mencari alternatif solusi yang terbaik. Sehingga tidak ada kekeliruan dalam mengatasinya yang bisa bikin emosi makin tak terkendali.

Salah satu cara mengenali emosi yakni dengan menerima kehadirannya. Sebab bagaimana pun juga emosi adalah bagian yang tak terpisahkan dari diri sendiri. Imbasnya, kita bisa menahan diri dan mengolah emosi dengan baik.

2. Biasakan berpikir sebelum bertindak

ilustrasi perempuan berpikir (pexels com/RDNE Stock project)

Cara lainnya yang bisa diterapkan dalam pengendalian emosi yakni membiasakan diri untuk berpikir. Sikap berpikir sebelum bertindak membuat kita lebih tenang dalam menyikapi situasi. Kita bisa memperoleh beragam pertimbangan dari proses berpikir tersebut.

Dengan begitu, emosi yang kita alami dapat tersampaikan dengan tepat. Alih-alih melampiaskannya pada orang lain, justru kita memilih bersikap lebih dewasa. Tindakan demikian tentu sangat dibutuhkan dalam menjalani ibadah selama Ramadan.

3. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan

ilustrasi fokus pada hal yang bisa dikendalikan (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Emosi yang tidak dikendalikan bisa membuat kita rentan mengalami stres. Jika sudah demikian, kita akan sulit berpikir dengan jernih. Kita cenderung mudah menyalahkan, menyesal, serta kerap memberontak.

Padahal solusi pengendalian emosi terdapat dalam diri sendiri. Yakni bagaimana cara kita memusatkan fokus pada hal yang bisa dikendalikan. Salah satunya renspons kita dalam menyikapi kondisi tersebut tentu harus lebih dewasa dan terbuka.

4. Selalu ingat dampak negatif dari emosi yang meledak

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/PNW Production)

Emosi yang diungkapkan sesuai dengan porsinya tentu membawa kebaikan. Sebaliknya, jika kita terlalu berlebihan menyikapinya, justru emosi itu akan merugikan diri sendiri.

Dampak buruk dari emosi yang meledak yakni membuat kita tak terkendali, sehingga mudah mengalami stres, tertekan, atau marah. Dalam aspek sosial pun berpengaruh pada penurunan kualitas hubungan yang dijalin. Dari segi medis, emosi yang tak terkendali juga bisa menyebabkan penurunan kesehatan tertentu.

Maka sudah semestinya kita selalu mengingat dampak negatif tersebut supaya kita bisa mengontrolnya dengan tepat.

Baca Juga: 10 OOTD Bukber dengan Dresscode Putih, Elegan dan Stylish!

Verified Writer

Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya