Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kebiasaan Kecil yang Mencerminkan Karaktermu, Terlihat Jelas!

ilustrasi pria (unsplash.com/bruce mars)
ilustrasi pria (unsplash.com/bruce mars)

Kebiasaan sehari-hari sering kali berbicara lebih banyak tentang siapa diri kita dibandingkan kata-kata. Tindakan kecil yang tampak sepele bisa memberikan gambaran tentang sifat dan kepribadian seseorang. Bahkan, tanpa kita sadari, orang lain mungkin menilai kita berdasarkan hal-hal sederhana yang kita lakukan setiap hari.

Nah, ini dia 5 kebiasaan kecil yang bisa mengungkap karakter seseorang. Yuk simak! 

1. Ketepatan waktu

ilustrasi jadwal (unsplash.com/Eric Rothermel)
ilustrasi jadwal (unsplash.com/Eric Rothermel)

Sering datang tepat waktu menunjukkan bahwa seseorang menghargai waktu, baik miliknya sendiri maupun orang lain. Kebiasaan ini mencerminkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan manajemen waktu yang baik. Seseorang yang selalu datang tepat waktu biasanya dianggap dapat diandalkan dan memiliki komitmen yang kuat terhadap tugas atau janji yang dibuat.

Sebaliknya, orang yang sering terlambat bisa saja menunjukkan kurangnya perencanaan, kebiasaan menunda-nunda, atau bahkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain. Namun, ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang terlambat, seperti kondisi tak terduga atau budaya tertentu yang memiliki pemahaman waktu yang lebih fleksibel. Meski begitu, menjaga ketepatan waktu tetap menjadi tanda profesionalisme dan tanggung jawab dalam berbagai situasi.

2. Cara memperlakukan staf layanan

ilustrasi waitress (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi waitress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sikap seseorang terhadap pelayan restoran, kasir, atau staf layanan lainnya bisa menjadi cerminan sejati dari karakter aslinya. Orang yang memperlakukan mereka dengan sopan, menghargai kerja keras mereka, dan berbicara dengan nada yang ramah menunjukkan empati serta rendah hati.

Sebaliknya, orang yang kasar, suka membentak, atau merendahkan staf layanan sering kali mencerminkan sifat arogan atau kurangnya kesadaran sosial. Hal ini bisa menjadi indikator bagaimana seseorang memperlakukan orang lain dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika mereka merasa berada dalam posisi yang lebih tinggi. Perlakuan terhadap orang-orang di sektor layanan bisa menjadi gambaran nyata dari sikap dasar seseorang terhadap sesama.

3. Penggunaan smartphone saat berbicara dengan orang lain

ilustrasi komunikasi (unsplash.com/Mimi Thian)
ilustrasi komunikasi (unsplash.com/Mimi Thian)

Di era digital, smartphone menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, kebiasaan sering melihat smarthpone saat sedang berbicara dengan orang lain bisa mengirimkan sinyal yang tidak baik. Hal ini bisa menunjukkan kurangnya rasa hormat, perhatian yang mudah teralihkan, atau bahkan kurangnya kemampuan untuk benar-benar hadir dalam momen tertentu.

Sebaliknya, orang yang menaruh smartphone dan fokus pada percakapan menandakan bahwa ia menghargai lawan bicaranya. Menjaga kontak mata, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan tidak tergoda untuk mengecek smartphone bisa membuat interaksi lebih bermakna dan meningkatkan kualitas hubungan sosial. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa seseorang peduli dan menghormati orang yang sedang berbicara dengannya.

4. Cara berjabat tangan

ilustrasi jabat tangan (pexels.com/Lukas)
ilustrasi jabat tangan (pexels.com/Lukas)

Jabat tangan mungkin terdengar seperti hal sepele, tetapi cara seseorang melakukannya bisa mencerminkan kepribadian dan tingkat kepercayaan dirinya. Jabat tangan yang kuat sering diasosiasikan dengan rasa percaya diri, keterbukaan, dan sifat yang tegas. Sementara itu, jabat tangan yang lemah bisa saja dianggap sebagai tanda kurangnya kepercayaan diri atau sikap yang pasif.

Namun, perlu diingat bahwa jabat tangan juga dipengaruhi oleh faktor budaya. Di beberapa negara, jabat tangan yang terlalu kuat mungkin dianggap agresif, sementara di budaya lain, jabat tangan yang lebih lembut dianggap lebih sopan. Oleh karena itu, meskipun jabat tangan bisa menjadi indikator kepribadian, sebaiknya kita tidak langsung menilai seseorang hanya berdasarkan satu aspek ini.

5. Kontak mata dalam percakapan

ilustrasi komunikasi (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)
ilustrasi komunikasi (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Kontak mata adalah salah satu elemen komunikasi non-verbal yang sangat berpengaruh. Orang yang menjaga kontak mata dengan baik saat berbicara menunjukkan kepercayaan diri, keterbukaan, dan ketertarikan terhadap lawan bicaranya. Idealnya, menjaga kontak mata sekitar 60% dalam sebuah percakapan bisa menciptakan kesan yang positif.

Di sisi lain, terlalu sedikit kontak mata bisa membuat seseorang terlihat tidak percaya diri, gugup, atau bahkan kurang jujur. Sebaliknya, terlalu banyak kontak mata bisa dianggap sebagai tanda agresivitas atau dominasi. Menyeimbangkan kontak mata dengan bahasa tubuh yang ramah bisa membantu menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan nyaman. 

Kebiasaan-kebiasaan kecil ini mungkin terlihat sepele, tetapi bisa memberikan banyak informasi tentang karakter seseorang. Dengan lebih sadar akan kebiasaanmu sendiri, kamu dapat meningkatkan caramu berinteraksi dengan orang lain dan menciptakan kesan yang lebih baik. Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari bisa memberikan dampak besar dalam hubungan sosial dan kehidupan profesional.

Referensi:

  • https://www.talentsmarteq.com/8-small-things-people-use-to-judge-your-personality/
  • https://discovered.tv/article/ZGR2ADnn/10-small-habits-that-say-a-lot-about-your-personality
  • https://vocal.media/motivation/10-little-habits-that-reveal-your-true-personality
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ignatius Drajat Krisna Jati
EditorIgnatius Drajat Krisna Jati
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

Bingung Mencari Cita-Cita? Yuk, Kenali Jungian Cognitive Functions!

10 Nov 2025, 12:14 WIBLife