TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Langkah Membantu Anak Menghadapi Cyberbullying

Bebas dari haters online

ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/Nicola Barts)

Intinya Sih...

  • Anak-anak rentan terhadap cyberbullying di era digital, dapat merusak kesejahteraan mental
  • Pentingnya mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan emosional untuk membantu anak mengatasi cyberbullying
  • Ajarkan anak cara melindungi diri, mencatat insiden, melaporkan kejadian, dan berpartisipasi dalam kegiatan positif sebagai langkah-langkah menghadapi cyberbullying

Di era digital ini, anak-anak semakin rentan terhadap berbagai ancaman di dunia maya, salah satunya adalah cyberbullying. Bentuk perundungan ini bisa sangat merusak dan berdampak negatif pada kesejahteraan mental anak.

Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk mengetahui cara-cara efektif dalam membantu anak menghadapi cyberbullying. Berikut ini, kita akan membahas lima langkah yang bisa kalian lakukan untuk mendukung anak-anak dalam mengatasi masalah ini.

1. Berbicara terbuka dan mendengarkan dengan empati

Langkah pertama yang sangat penting adalah menciptakan lingkungan di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Ajak anak berbicara secara terbuka tentang pengalaman mereka di dunia maya dan dengarkan dengan empati. Jangan langsung menghakimi atau memberikan solusi, tetapi berikan ruang bagi mereka untuk menceritakan apa yang terjadi.

Dengan mendengarkan secara aktif, kalian menunjukkan bahwa kalian peduli dan siap untuk mendukung mereka. Anak-anak yang merasa didengar dan dipahami akan lebih mudah untuk terbuka tentang pengalaman mereka dan mencari bantuan saat dibutuhkan. Empati dan dukungan emosional adalah kunci dalam membantu anak merasa aman dan tidak sendirian dalam menghadapi cyberbullying.

2. Mengajarkan tindakan protektif

Penting bagi anak untuk mengetahui cara melindungi diri mereka sendiri dari cyberbullying. Ajarkan mereka tindakan protektif seperti menjaga privasi akun media sosial, tidak menerima permintaan pertemanan dari orang asing, dan tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan. Edukasi tentang pentingnya kata sandi yang kuat dan bagaimana mengatur pengaturan privasi di akun mereka juga sangat bermanfaat.

Selain itu, ajarkan anak untuk tidak menanggapi pesan atau komentar yang bersifat melecehkan atau mengancam. Mereka perlu memahami bahwa membalas pelaku bullying hanya akan memperburuk situasi. Sebaliknya, dorong mereka untuk memblokir dan melaporkan akun yang melakukan perundungan. Dengan mengetahui langkah-langkah protektif ini, anak akan lebih siap untuk menghadapi situasi yang tidak menyenangkan di dunia maya.

3. Mencatat dan melaporkan insiden

Jika anak mengalami cyberbullying, sangat penting untuk mencatat semua insiden yang terjadi. Simpan tangkapan layar pesan, komentar, atau postingan yang mengandung perundungan sebagai bukti. Informasi ini akan sangat berguna jika perlu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang atau platform media sosial yang bersangkutan.

Laporkan insiden cyberbullying kepada pihak sekolah jika pelaku dan korban adalah siswa di sekolah yang sama. Banyak sekolah memiliki kebijakan anti-bullying yang dapat membantu menangani masalah ini. Selain itu, laporkan juga kepada platform media sosial tempat perundungan terjadi. Banyak platform memiliki kebijakan tegas terhadap bullying dan dapat mengambil tindakan terhadap pelaku. Dengan mencatat dan melaporkan, kalian membantu anak untuk mendapatkan perlindungan yang diperlukan dan menunjukkan bahwa cyberbullying tidak dapat diterima.

4. Memberikan dukungan emosional dan psikologis

Menghadapi cyberbullying dapat sangat melelahkan secara emosional dan psikologis bagi anak. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan. Bantu anak untuk memahami bahwa mereka tidak bersalah atas apa yang terjadi dan bahwa mereka tidak sendirian. Ajak mereka untuk berbicara dengan konselor atau psikolog jika diperlukan, karena profesional ini dapat membantu mereka mengatasi dampak emosional dari perundungan.

Selain itu, dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan positif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Olahraga, seni, atau hobi lainnya dapat membantu anak merasa lebih baik dan mengalihkan perhatian dari situasi negatif yang mereka alami. Dukungan emosional dan psikologis yang kuat adalah kunci untuk membantu anak pulih dari pengalaman cyberbullying dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik.

Verified Writer

YOOL

i am me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya