Buka Puasa karena Salah Mengira Sudah Azan Magrib, Batal atau Sah?

Pernah buka puasa tapi salah dengar azan? Kamu gak sendiri

Buka puasa sesegera mungkin setelah mengetahui pasti waktu Magrib telah tiba, merupakan salah satu sunnah dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Hal itu dianjurkan sebagai bentuk kebahagian umat Islam yang berpuasa saat tiba waktu berbuka puasa.

Dikutip dari NU Online pada Rabu (6/4/2022), kesunnahan menyegerakan berbuka puasa ini, berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

                                                                                                                     لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

“Tiada henti-hentinya manusia berada dalam kebaikan tatkala mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR Bukhari Muslim).

Walau begitu, anjuran untuk menyegerakan berbuka puasa disebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan syariat. Sebab kadang terjadi, orang segera buka puasa dengan langsung minum dan menyantap makanan, karena menyangka telah mendengar adzan Magrib sebagai tanda untuk segera buka puasa.

Yang demikian biasa terjadi karena orang berpuasa mendengar dari orang lain atau dari informasi di media elektronik seperti radio dan televisi. Namun, ternyata informasi tersebut keliru.

Apakah puasa orang yang berbuka puasa karena mengira telah tiba adzan Magrib, dianggap sah atau batal? Berikut penjelasannya.

1. Pandangan Ulama Syafi’iyah

Buka Puasa karena Salah Mengira Sudah Azan Magrib, Batal atau Sah?ilustrasi buka puasa bersama keluarga (pexels.com/mentatdgt)

Bagi orang yang menyangka telah tiba waktu buka puasa dan segera minum dan menyantap makanan, padahal ia keliru, menurut para ulama Syafi’iyah, bahwa puasa orang tersebut dihukumi batal. Hal ini seperti yang tercantum dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji:

                     إذا أفطر في آخر النهار ظانا غروب الشمس، ثم تبين أنها لم تكن قد غابت بعد بطل صيامه، ووجب عليه القضاء.

“Ketika seseorang berbuka di akhir sore, karena menyangka bahwa matahari telah terbenam (tiba waktu maghrib). Lalu tampak padanya setelah itu bahwa matahari belum terbenam, maka puasanya batal dan wajib baginya untuk mengqadha puasa tersebut” (Dr. Mushtafa Said al-Khin dan Dr. Mushtafa al-Bugha, al-Fiqh al-Manhaji ala Madzhab al-Imam as-Syafi’i, juz 2, hal. 54).

Persoalan batalnya puasa karena salah sangka tentang waktu berbuka puasa, juga ditegaskan secara langsung oleh Imam Syafi’i.

2. Ketentuan yang sama juga berlaku saat sahur

Buka Puasa karena Salah Mengira Sudah Azan Magrib, Batal atau Sah?Ilustrasi berbuka puasa (Dok. IDN TImes)

Ketentuan yang sama juga berlaku bagi orang yang masih makan sahur karena menyangka belum imsak. Walau sebagian ulama Syafi’iyah memiliki pandangan berbeda, namun pendapat tersebut dihukumi syadz (aneh) dan tidak bisa dijadikan sebagai landasan amaliyah.

Dalam kitab al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab, Imam An-Nawawi menjelaskan:

       ولو أكل ظانا غروب الشمس فبانت طالعة أو ظانا أن الفجر لم يطلع فبان طالعا صار مفطرا هذا هو الصحيح الذي نص عليه الشافعي وقطع به المصنف والجمهور وفيه وجه شاذ أنه لا يفطر 

“Jika seseorang makan karena menyangka matahari telah terbenam. Lalu tampak (padanya) ternyata matahari masih terlihat, atau ia makan karena menyangka fajar belum terbit, namun ternyata telah terbit, maka puasanya menjadi batal. Hukum ini adalah hukum yang sahih dan telah di nash oleh Imam Syafi’i, serta telah dipastikan (kebenarannya) oleh Mushannif (pengarang) dan mayoritas ulama. Namun terdapat pendapat yang syadz (tidak di pertimbangkan) bahwa puasa tersebut tidak batal” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab, juz 6, hal. 306).

3. Beda halnya ketika Anda ragu-ragu

Buka Puasa karena Salah Mengira Sudah Azan Magrib, Batal atau Sah?Pexel.com

Landasan batalnya puasa bagi orang yang keliru pada masuknya waktu buka puasa, berlandaskan pada dalill dan kaidah“lâ ‘ibrata bidz dzan al-bayyin khatha’uhu” (tidak dapat dijadikan pertimbangan, prasangka yang jelas kesalahannya). Hal itu disampaikan oleh Syekh Zainuddin al-Maliabari dalam Fath al-Mu’in

                     ولو أكل باجتهاد أولا وآخرا فبان أنه أكل نهارا، بطل صومه، إذ لا عبرة بالظن البين خطؤه، فإن لم يبن شئ: صح

“Jika seseorang makan dengan berdasarkan ijtihadnya pada awal waktu (waktu sahur) dan akhir waktu (waktu berbuka), lalu ternyata diketahui olehnya bahwa ia makan di waktu siang (waktu puasa) maka puasanya menjadi batal, sebab tidak dapat dijadikan pertimbangan prasangka yang jelas kesalahannya. Jika ternyata tidak tampak apapun padanya maka puasanya tetap sah.”

Namun demikian, dituliskan NU Online, beda halnya saat seseorang berbuka puasa karena mengira sudah tiba waktu Magrib, tapi kemudian ia ragu-ragu dan tidak tahu apakah dugaannya benar atau justru salah, maka puasanya dalam hal ini tetap dihukumi sah.

Baca Juga: Doa Salat Sunah Taubat, Cara Memohon Ampun pada Allah SWT 

4. Kesimpulan

Buka Puasa karena Salah Mengira Sudah Azan Magrib, Batal atau Sah?Ilustrasi buka puasa. Pexels.com/Gabby K

Berbuka puasa sesegera mungkin berdasar informasi yang salah atau keliru tentang masuknya Magrib, merupakan hal yang membatalkan puasa. Karena itu dianjurkan setiap orang yang berpuasa untuk mengecek dengan teliti tentang masuknya waktu Magrib. Salah satu caranya yaitu, ketika kumandang adzan Magrib sudah terdengar di seluruh penjuru.

Namun, jika Anda masih juga ragu tentang tibanya waktu berbuka puasa, maka sebaiknya menunda minum dan menyantap makanan hingga benar-benar yakin bahwa waktu Maghrib telah tiba. Mendahulukan sikap kehati-hatian dalam menjalankan ibadah puasa merupakan salah satu hal penting agar Anda tidak keliru atau salah sangka hingga akhirnya puasa Anda batal. Wallahu a’lam.

Baca Juga: Doa Rukuk dan Makna Lengkapnya, Gerakan Tunduk Berserah pada Allah SWT

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya