TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Penyebab Orang Menjadi Sombong menurut Ustaz Adi Hidayat

Hati-hati jika kamu sering merasa lebih baik dari orang

Ustaz Adi Hidayat (Instagram.com/adihidayatofficial)

Kehadiran Nabi Muhammad SAW ke dunia ini membawa sebuah misi penting, di antaranya adalah memperbaiki akhlak manusia. Akhlak menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia karena itulah yang akan membawa perdamaian dan ketenteraman dalam setiap interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.

Adapun salah satu sifat yang diajarkan oleh Rasulullah dan sangat disukai Allah SWT yaitu tawadhu atau rendah hati. Namun hanya saja karena kemurahan hati dan kebaikan Allah SWT yang luar biasa, sering kali malah membuat manusia menjadi berlebihan dan tanpa disadari muncullah sifat sombong.

Diriwayatkan dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ دَرَّاجًا حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ يَتَوَاضَعُ لِلَّهِ سُبْحَانَهُ دَرَجَةً يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهِ دَرَجَةً وَمَنْ يَتَكَبَّرُ عَلَى اللَّهِ دَرَجَةً يَضَعُهُ اللَّهُ بِهِ دَرَجَةً حَتَّى يَجْعَلَهُ فِي أَسْفَلِ السَّافِلِينَ

“Barang siapa tawadhu (bersikap rendah diri) kepada Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan barang siapa bersikap sombong kepada Allah satu derajat, Allah akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina.” (H.R Ibnu Majah)

Hadis di atas menjelaskan bahwa rasa sombong sekecil apa pun tetap akan diperhitungkan Allah SWT kelak di akhirat. Artinya, sombong merupakan sifat yang amat dibenci oleh Allah SWT. Seperti yang telah dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat. Dilansir dari kanal Youtube-nya, Adi Hidayat Official, dia mengungkapkan empat penyebab orang menjadi sombong. 

“Adapun hal-hal yang menyebabkan orang menjadi sombong tanpa disadari itu ada empat diantaranya ziyadatul maal, ziyadatul mansib, ziyadatul ‘ilmi, dan ziyadatul tha’ah” katanya.

Mari kita simak dan pahami penjelasan dari empat hal tersebut yang dapat menyebabkan seseorang menjadi sombong tanpa disadari.

1. Ziyadatul maal (Bertambahnya harta)

pexels.com/Aukid phumsirichat

Ziyadatul maal yaitu bertambahnya harta atau kekayaan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks keuangan dan ekonomi Islam untuk merujuk pada peningkatan dalam jumlah harta atau kekayaan seseorang. Namun, tanpa kita sadari ternyata bertambahnya harta bisa saja membuat seseorang menjadi sombong.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Tentu saja bisa. Ketika seseorang berhasil mengumpulkan lebih banyak harta seringkali malah membuat seseorang jadi merasa lebih kaya atau mapan dari yang lain. Maka, hal tersebut bisa memicu sifat riya’ dan dapat menimbulkan sikap sombong dimana seseorang merasa lebih baik daripada orang lain secara tidak langsung.

Penting untuk menyadari bahwa kekayaan seharusnya tidak dijadikan ukuran nilai pribadi atau superioritas. Islam menekankan pentingnya keadilan, kejujuran, dan berbagi rezeki dengan orang lain. Oleh karena itu, seseorang harus berhati-hati agar peningkatan harta tidak menjadikan mereka sombong, melainkan sebagai kesempatan untuk berbuat baik dan membantu sesama.

2. Ziyadatul mansib (bertambahnya kedudukan)

pexels.com/Mikhail Nilov

Ziyadatul mansib bisa diartikan sebagai peningkatan status atau kedudukan seseorang. Jadi, ketika seseorang mengalami ziyadatul mansib itu berarti ada peningkatan dalam posisi atau jabatannya. Namun, tanpa disadari peningkatan kedudukan juga ternyata bisa menjadi pemicu sombong.

Mengapa demikian? Karena seseorang mungkin merasa lebih unggul atau lebih berkuasa daripada orang lain setelah mencapai sukses dalam karir atau pendidikan. Rasa puas diri yang berlebihan dapat merubah perilaku menjadi sombong, di mana seseorang mulai merasa lebih tinggi dari orang lain.

Penting untuk diingat bahwa keberhasilan dalam karir atau prestasi tidak seharusnya menciptakan kesombongan, melainkan seharusnya menjadi peluang untuk berkontribusi positif dan membantu orang lain. Islam mengajarkan pentingnya rendah hati dalam menghadapi peningkatan kedudukan untuk mencegah sombong yang tidak diinginkan.

3. Ziyadatul ‘ilmi (bertambahnya ilmu)

pexels.com/Yan Krukau

Berikutnya ziyadatul ‘ilmi atau bertambahnya ilmu. Bertambahnya ilmu pada dasarnya adalah hal yang positif. Namun, jika tidak diimbangi dengan sikap rendah hati bisa membuat seseorang menjadi sombong. Rasa bangga atas pengetahuan baru mungkin membuat lupa bahwa semua orang punya kelebihan masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara pengetahuan dan rendah hati.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sangat berbahaya jika seseorang sudah merasa paling pintar.

“hati-hati orang yang sudah rajin belajar ketika dapat pengetahuan suka keliru, dia menganggap dirinya lebih unggul dan yang belum belajar itu berada di bawahnya, ingat menganggap yang paling hebat itu berbahaya!” jelasnya.

Seseorang mendapatkan pengetahuan yang luas atau keahlian yang tinggi, ada kemungkinan merasa lebih pintar atau unggul daripada orang lain. Hal ini dapat menimbulkan sikap sombong, di mana seseorang merasa superior secara intelektual. Islam menekankan pentingnya kerendahan hati dalam peningkatan ilmu, mengajarkan untuk berbagi pengetahuan dan menggunakan ilmu untuk kebaikan bersama. Bukan sebagai alat untuk merasa lebih baik daripada orang lain.

Writer

Nuni Nurlita

Hellaw, welcome to my fantasy world

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya