TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Kita Mudah Terpengaruh Saran yang Buruk

Pernah merasa gampang banget terpengaruh omongan orang lain?

ilustrasi teman (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Intinya Sih...

  • Manusia cenderung terpengaruh saran orang lain karena butuh validasi dan penerimaan sosial.
  • Ketakutan akan penolakan dan kepercayaan diri rendah membuat kita mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
  • Tekanan sosial, ketidakmampuan menghadapi ketidakpastian, dan kelelahan mental juga memengaruhi kemampuan kita untuk menolak saran buruk.

Pernah ngalamin gak sih, lagi asik-asiknya bikin keputusan, tiba-tiba ada aja yang nyeletuk, "Ah, mending jangan deh. Nanti kamu nyesel." Terus, tanpa sadar kita jadi ragu dan akhirnya ngikutin saran orang itu. Kok bisa ya kita gampang banget terpengaruh omongan orang lain, apalagi kalau kata-katanya terdengar masuk akal? Padahal, belum tentu kan saran itu yang terbaik buat kita.

Ternyata, ada beberapa faktor psikologis yang membuat kita rentan terhadap pengaruh orang lain. Nah, berikut adalah lima alasan utama mengapa kita sering kali sulit menolak saran yang buruk. Yuk, simak!

1. Keinginan untuk disukai

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan validasi dan penerimaan dari orang lain. Ketika kita diberikan saran, terutama dari orang yang kita hormati atau pedulikan, kita seringkali merasa terdorong untuk menyetujuinya. Ini adalah mekanisme psikologis yang alami, namun bisa menjadi bumerang jika saran tersebut tidak sesuai dengan kepentingan kita.

Ketakutan akan penolakan atau konflik juga memperkuat keinginan kita untuk disukai. Kita khawatir jika menolak saran, hubungan kita dengan orang tersebut akan terganggu. Padahal, hubungan yang sehat dibangun atas dasar kejujuran dan saling menghormati, bukan kepatuhan semata.

2. Kurangnya percaya diri

Individu dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah cenderung mencari pengakuan dan validasi dari luar diri. Mereka seringkali meragukan kemampuan diri sendiri dalam mengambil keputusan, sehingga mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Saran yang diberikan, baik positif maupun negatif, dianggap sebagai kebenaran mutlak. Padahal, setiap orang memiliki perspektif yang berbeda, dan tidak semua saran cocok untuk setiap individu. Kurangnya kepercayaan diri membuat kita sulit untuk membedakan mana saran yang konstruktif dan mana yang hanya manipulatif.

3. Tekanan sosial

Tekanan sosial adalah kekuatan yang sangat kuat dalam memengaruhi perilaku manusia. Kita seringkali merasa terisolasi atau tidak diterima jika pendapat kita berbeda dengan kelompok. Untuk menghindari konflik atau penolakan, kita cenderung mengikuti arus dan menyetujui pendapat mayoritas, meskipun dalam hati kita merasa ragu.

Fenomena ini sering terjadi dalam lingkungan sosial seperti sekolah, tempat kerja, atau kelompok pertemanan. Kita takut dianggap aneh atau berbeda, sehingga kita rela mengorbankan prinsip diri sendiri demi diterima oleh orang lain. Padahal, menjadi diri sendiri adalah hal yang paling berharga.

4. Kebutuhan akan kepastian

Manusia tidak suka ketidakpastian. Ketika dihadapkan pada situasi yang kompleks atau membingungkan, kita cenderung mencari jawaban yang sederhana dan pasti. Saran dari orang lain, meskipun tidak sepenuhnya akurat, memberikan kita rasa nyaman dan kepastian.

Ketidakmampuan untuk menghadapi ketidakpastian membuat kita rentan terhadap manipulasi. Kita mudah terbujuk oleh janji-janji palsu atau informasi yang tidak lengkap, hanya karena memberikan kita harapan akan hasil yang pasti. Padahal, dalam kehidupan, banyak hal yang tidak bisa diprediksi.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya