TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap Tepat untuk Hadapi Si Tukang Sindir, Gak Perlu Insecure

Sindiran bukan tentang siapa kita, tapi siapa mereka

ilustrasi jadi bahan gosip (pexels.com/Keira Burton)

Intinya Sih...

  • Tanggapi dengan santai, lontarkan candaan untuk mengalihkan emosi.
  • Tinggalkan tanpa komentar, biarkan orang yang suka menyindir sibuk dengan hobi negatifnya.
  • Bicara empat mata, cari tahu sumber masalahnya dan tentukan sikap terbaik ke depannya.
  • Sindiran seringkali diterima oleh orang yang berbuat benar, menyebabkan emosi negatif
  • Respon santai dan tidak emosional dapat menghentikan si pengirim sindiran
  • Bicara empat mata untuk mencari sumber masalah dan menemukan solusi yang baik

Tidak ada yang suka disindir. Memang benar bahwa seringkali ditemukan bahwa orang yang berbuat salah adalah yang paling sering menerima tindakan ini. Namun demikian, tidak sedikit orang yang melakukan perbuatan yang benar dan sesuai aturan namun masih menerima sindiran.

Selalu saja ada orang-orang seperti ini dimanapun kita berada. Entah itu lingkungan tempat tinggal, sekolah, bahkan kantor pun akan selalu ada. Kalau boleh jujur, tentu ada perasaan tidak nyaman saat menghadapinya. Namun, jangan berhenti sampai disitu saja. Coba lakukan kelima hal ini agar lebih bijak dalam menghadapi orang-orang yang suka menyindir.

1. Dibawa santai dengan respons berupa candaan ringan

ilustrasi bahagia (pexels.com/Daniel Xavier)

Kalau respon yang diberikan berupa marah, pasti akan direspon balik dengan label baru yaitu gampang tersinggung alias baper. Padahal, memang sudah sewajarnya kita merasa demikian ketika mendapatkan sindiran, apalagi yang tidak sesuai fakta. Meski demikian, perlu diketahui bahwa marah merupakan salah satu reaksi yang diharapkan oleh orang tersebut.

Alih-alih membiarkan emosi terpancing oleh sindiran, cobalah untuk menanggapi dengan santai. Lontarkan beberapa candaan yang seolah-olah menganggap sindiran barusan adalah sebuah lelucon. Bukan kita yang emosi, bisa jadi orang tersebut yang akan emosi karena kita begitu santai dalam menanggapi.

2. Tinggalkan tanpa memberikan komentar

ilustrasi percaya diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komentar berupa sindiran seringkali singkat namun membekas cukup dalam dan langsung membuat naik pitam. Beragam kata-kata siap diluncurkan untuk menyerang balik. Namun, apakah memang perlu untuk mengungkapkannya? Sudah cukup yakinkah bahwa apa yang diucapkan tidak akan disesali nantinya?

Ketika seseorang dipancing emosinya, seringkali kata-kata yang kemudian muncul tidak terkontrol sehingga bisa sebabkan penyesalan di kemudian hari. Saat mendapatkan sindiran, merespon bukanlah kewajiban. Tinggalkan saja tanpa ada komentar dan lanjutkan mengerjakan urusan pribadi. Biarkan orang yang suka menyindir sibuk dengan hobi negatifnya tersebut.

3. Sampaikan langsung pada orang tersebut tentang apa yang dirasakan

ilustrasi ngobrol (pexels.com/nappy)

Kalau memang candaan dan tidak berkomentar masih belum mampu hentikan si tukang sindir, hal berikutnya adalah dengan mengajaknya bicara empat mata. Hal pertama yang perlu disadari dan diyakini sampai nanti bertemu adalah obrolan ini nantinya tidak bermaksud untuk menyerang balik. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk cari tahu apa yang jadi sumber masalahnya.

Orang yang gemar menyindir bisa saja datang dari berbagai macam alasan antara lain rasa iri terhadap kita, rasa kurang bersyukur, dan bisa juga rasa empati terhadap teman lantas mendadak ikut menyindir. Dari situ, kita pun bisa menentukan sikap terbaik untuk ke depannya dalam mengatasi kondisi ini.

4. Sembari refleksi diri, sadari bahwa sindiran itu bukan gambaran tentang diri kita

ilustrasi menulis refleksi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sindiran bisa datang dari fakta maupun gosip. Apapun alasannya, kita bisa menanggapi situasi ini dengan mengingat kembali kejadian akhir-akhir ini. Salah satu caranya adalah dengan menulis kemungkinan penyebabnya dan mencoba cari solusinya. Menariknya lagi, solusi tersebut bisa lebih bermanfat bila kita mau membagikannya pada banyak orang di dunia maya.

Tidak sedikit dari kita yang lantas mengalami kesusahan saat melepaskan emosi negatif dari sebuah sindiran. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah berpegang pada kenyataan bahwa sindiran tersebut tidak mendefinisikan diri kita. Dengan demikian, kita akan tetap percaya diri dalam membawa diri di lingkungan sosial.

Verified Writer

Khariton Tjahjadi

Menulis adalah jalan ninjaku merekam memori | IG: @kharitontj

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya