Mengenal 3 Tradisi Perayaan Iduladha Masyarakat Sulsel
Sudah pernah mendengar kebiasaan "mabbaca-baca"?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai daerah yang kental dengan adat istiadat, Sulawesi Selatan memiliki sejumlah tradisi yang sarat dengan nilai-nilai Islam. Ritual unik ini tidak hanya dilakukan saat Idulfitri, tetapi juga pada Iduladha. Meskipun tradisi-tradisi tersebut identik pada kedua hari raya, intinya adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Berikut ini adalah tiga kebiasaan unik masyarakat Sulawesi Selatan untuk merayakan Iduladha, seperti yang dirangkum oleh IDN Times. Mulai dari prosesi saling bermaafan, hingga tradisi tahunan masyarakat Gowa.
Baca Juga: Resep Burasa Khas Bugis, Penganan Gurih dan Lezat Pengganti Ketupat
1. Maleppe', prosesi bermaafan setelah salat id
Maleppe' secara terminologi berasal dari bahasa Bugis yang berarti "melepas." Dalam konteks tradisi ini, yang dilepaskan adalah dosa-dosa dalam diri sendiri dan dosa orang lain melalui proses memaafkan.
Setelah salat id, setiap orang saling meminta maaf untuk membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang telah lalu. Selain itu, tradisi ini di sebagian tempat melibatkan ritual melepas pakaian lama dengan cara melarungnya ke sungai atau laut. Ini simbolisasi melepas sifat-sifat buruk dan memulai hidup baru yang bersih.
Setelah itu dilakukan kunjungan ke rumah tetangga, kerabat, atau teman untuk menjalin silaturahmi (assiara). Tradisi maleppe' tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi mencerminkan bagaimana masyarakat Bugis-Makassar mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan adat istiadat mereka.