TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amalan dan Doa Malam Lailatul Qadar sesuai Ajaran Rasulullah

Carilah malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadan

unsplash.com/afiq fatah

Makassar, IDN TimesRamadan merupakan bulan mulia. Di dalamnya terdapat malam yang disebut Lailatul Qadar, yakni dijanjikan Allah sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Lailatul Qadar adalah malam ketetapan atau malam kepastian tentang qadar atau ukuran rezeki manusia. Pada malam itulah Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang.

Umat muslim dianjurkan beribadah dan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan berkah yang baik. Tidak ada yang mengetahui pasti kapan datangnya malam ini, yang jelas dia muncul di bulan Ramadan.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Jangan Sampai Kelewatan!

1. Setiap muslim mesti berusaha mencari malam Lailatul Qadar

ilustrasi mengajo (pexels.com/@abdghat)

Menurut laman yang sama, setiap muslim mesti berusaha mencari Lailatul Qadar di setiap malam Ramadan. Tiada hari yang terlewatkan tanpa ibadah.

Umat Islam tidak mengetahui kapan datangnya malam mulia itu. Hikmahnya adalah seseorang yang bersungguh-sungguh beribadah tentu akan sangat bahagia jika malam qadar datang. Karena bobot ibadahnya dihitung lebih baik nilai ibadah selama seribu bulan.

2. Malam pengampunan dosa, cari di sepuluh hari terakhir Ramadan

instagram.com/mujiburrohman

Malam Lailatul Qadar punya keutamaan di sisi Allah. Orang yang bertemu akan diampuni dosa-dosannya oleh Allah. Sebagaimana diterangkan dalam hadis:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِأِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ أِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw ia bersabda: Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Al-Bukhari).

Tentang waktu datangnya malam qadar hadits Nabi mengisyaratkan terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil sebagaimana ditegaskan dalam hadis:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلُ للهِ قَالَ تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain lewat Ibn Abbas dikatakan,

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ الْتَمِسُوْهَافِي الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابْعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw bersabda: Carilah lailatul aqdar pada sepuh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tinggal sembilan, atau tinggal tujuh, atau tinggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, dan 25 Ramadhan). (HR Al-Bukhari)

Berita Terkini Lainnya