TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Hal yang Gak Patut Kamu Lakukan Pasca Resign, Merusak Relasi Kerja

Jaga kredibilitas diri kamu sendiri

ilustasi resign (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Intinya Sih...

  • Resign tidak boleh emosional, harus punya tujuan hidup setelah resign
  • Jaga nama baik kantor lama dan diri sendiri, hindari membongkar aib rekan kerja
  • Tunjukkan kreativitas baru di kantor baru, jangan curi strategi dari kantor lama

Resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan, bukanlah keputusan yang mudah untuk diambil. Ada sederet pertimbangan penting sebelum mengambil keputusan besar tersebut yang tentu saja berdampak pada kehidupan karier hingga pribadimu. Misalnya, memastikan keputusan resign atas keinginan diri sendiri, tidak emosional serta sudah menentukan arah tujuan hidup setelah resign.

Jika tidak, kamu akan mengalami penyesalan hingga burnout, bingung dengan tujuan karier. Setelah resmi keluar dari kantor lama, kamu diharapkan punya tanggung jawab untuk menjaga nama baik kantor lama maupun diri kamu sendiri. Jangan sampai kamu melakukan empat yang gak hal pantas di bawah ini, yang bikin relasi pekerjaanmu jadi memburuk, ya. Apa saja itu?

1. Membicarakan keburukan rekan kerja

Ada banyak alasan yang sering diungkapkan pekerja terkait mengajukan surat pengunduran diri. Mulai dari menginginkan perkembangan karier, masalah internal dari dalam diri hingga konflik dengan rekan kerja. Jika memang konflik tersebut solusinya dengan mengundurkan diri, bekali pikiran positif dan keyakinan penuh ada banyak peluang yang menanti kamu di luar sana.

Untuk menjaga nama baik kamu di mata recruiter, hindari tindakan tidak patut dengan membongkar aib rekan kerja dari kantor lama. Perlahan move on dari berbagai hal buruk yang terjadi, tidak mengingatnya dengan menceritakan ulang kepada teman yang lainnya. Membicarakan keburukan rekan kerja, hanya akan menambah musuh dan memutus networking.

2. Mencuri strategi kantor lama tanpa dimodifikasi

Sebagai pekerja profesional, tentu saja kamu akan berusaha melakukan yang terbaik untuk menunjukkan performamu. Sebab, cara berpikir kreatif adalah karakter mahal yang dimiliki masing-masing pekerja. Jika ada satu hal yang membuatmu resign, strategi yang kamu buat untuk kantor lama, sebaiknya tidak kamu curi dan terapkan di kantor yang baru.

Meskipun kantor barumu memiliki bidang yang sama dengan kantor lama, kamu juga harus menunjukkan kreativitas baru. Hal tersebut merupakan tindakan yang tidak patut, yang dapat memunculkan konflik dengan mantan rekan kerja bahkan mantan perusahaan. Jika memang kamu ingin mengaplikasikan ide lama, berikan sentuhan modifikasi agar lebih fresh. Hal tersebut juga menambah wawasan kamu, lho.

3. Putus hubungan dengan rekan kerja dari kantor lama

Tidak ada yang salah dengan memutuskan resign jika hubungan dengan rekan kerja dirasa tidak nyaman. Sebagai pekerja profesional, kamu berhak menentukan pilihan untuk bekerja di kantor yang lebih nyaman sesuai dengan kriteriamu. Karakter rekan kerja atau malah suasana kantor yang toxic akan menurunkan performa bahkan produktivitasmu.

Walaupun sudah tidak berada dalam satu perusahaan yang sama, tidak patut jika kamu memutus hubungan dengan mantan rekan kerja. Jika ada waktu senggang ajaklah mereka kopi darat, menjaga pertemanan serta networking, hubungan baik sebagai relasi pekerjaan. Hal tersebut juga dapat menjadi bukti, bahwa kamu tidak menyesali keputusanmu untuk resign.

Verified Writer

Yovi Aprilia

Haii, sudah baca berapa lembar hari ini?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya