TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kiat Mempersiapkan Diri Menghadapi Transisi Hidup di Usia 20-an

Masa transisi bukan suatu hambatan

ilustrasi berpikir cermat (pexels.com/Talal Hakim)

Intinya Sih...

  • Masa transisi di usia 20-an adalah fase yang menentang
  • Persiapkan diri dengan konsistensi agar tetap stabil dalam menjalani kehidupan
  • Mempersiapkan tujuan hidup jangka pendek dan panjang untuk meraih keberhasilan

Usia 20-an kita akan dihadapkan dengan sejumlah perubahan yang terjadi dalam hidup. Seperti cara kita dalam mengambil keputusan. Atau mengevaluasi kembali pedoman hidup dan perspektif dalam menghadapi suatu masalah. Sejumlah perubahan yang terjadi di usia 20-an kerap menimbulkan kebingungan.

Kita harus mampu mempersiapkan diri menghadapi fase transisi tersebut. Perubahan yang terjadi di usia 20-an bukan suatu hal yang menakutkan. Asal kita mampu menyesuaikan diri dengan sikap situasi. Setidaknya, tujuh persiapan berikut harus dilakukan untuk menciptakan keteraturan.

1. Berusaha mengenali diri secara utuh

Untuk menciptakan keteraturan, kita memang harus mampu mengenali diri secara utuh. Karena ini yang akan menjadi dasar pengembangan diri lebih lanjut. Seperti rencana karier, pengembangan bakat dan keterampilan, maupun upaya meminimalisir sisi kelemahan diri.

Hal tersebut menjadi salah satu kiat mempersiapkan diri menghadapi transisi hidup di usia 20-an. Cari tahu kembali apa yang menjadi minat, prinsip, serta tujuan yang sesungguhnya. Dengan mengenali diri secara utuh, kita dapat menyusun strategi yang tepat untuk meraih kesuksesan.

2. Berfokus pada pendidikan dan pengembangan diri

Sudah tidak asing lagi jika kehidupan di usia 20-an sangat berbeda. Kita akan dihadapkan dengan fase kehidupan yang sebenarnya. Sejumlah masa transisi tersebut terkadang dapat mengurangi fokus dan konsentrasi. Agar tidak terombang-ambing, kita harus mampu mempersiapkan diri.

Ini bisa dilakukan dengan berfokus pada pendidikan dan upaya pengembangan diri. Ikuti kursus, baca buku, dan tingkatkan skill yang relevan dengan passion atau kariermu. Melalui upaya pendidikan dan pengembangan, seseorang dapat meningkatkan kualitas diri secara penuh.

3. Memahami literasi finansial secara menyeluruh

Kehidupan selalu beranjak dari waktu ke waktu. Setelah masa kanak-kanak, kita akan tumbuh menjadi manusia remaja, untuk selanjutnya berkembang menjadi individu dewasa. Pada usia 20-an, otomatis akan menghadapi sejumlah transisi hidup.

Kita harus mampu mempersiapkan diri dengan matang agar tidak kebingungan. Diantaranya memahami literasi finansial cara menyeluruh. Mulailah dengan mengatur anggaran untuk kebutuhan harian, tabungan, dan investasi. Dengan memahami literasi finansial, kita dapat menjaga keuangan agar tetap tertata.

4. Membangun pola pikir yang relevan dengan era sekarang

Banyak hal yang mempengaruhi masa transisi di usia 20-an. Utamanya menyangkut prinsip dan pendirian hidup. Seringkali kita mengalami kebingungan karena banyaknya pengaruh dari lingkungan sekitar.

Untuk kamu yang sedang menghadapi transisi hidup di usia 20-an, persiapkan kembali mengenai pola pikir. Usahakan kamu membangun perspektif yang relevan dengan era sekarang. Ketika seseorang memiliki pola pikir yang tertata, ia dapat membawa diri dengan baik di tengah perubahan.

5. Pengelolaan waktu dan proyek pribadi

Masa transisi di usia 20-an seringkali terjadi tanpa disadari. Tapi kita merasakan dampaknya secara nyata. Contohnya seperti kehidupan yang terasa semakin berat dan penuh dengan ketidakpastian. Tentu kita harus mampu mempersiapkan diri dengan baik agar tidak terbebani dalam menghadapi masa transisi.

Salah satu yang patut diperhatikan adalah pengelolaan waktu dan proyek pribadi. Biasakan untuk mengatur jadwal secara seimbang. Baik yang menyangkut urusan kerja, kehidupan pribadi, maupun keseimbangan dunia maya dan realita.

6. Membiasakan diri dengan konsistensi

Menghadapi transisi hidup di usia 20-an adalah fase yang menentang. Kita akan menghadapi sejumlah perubahan tidak terduga. Agar tetap mampu bertahan di tengah masa transisi, tentu kita harus mempersiapkan diri dengan matang.

Salah satunya membiasakan diri agar berpegang teguh pada konsistensi. Dalam menghadapi masa transisi, keteraturan membantu kita agar tetap stabil dalam menjalani kehidupan. Meskipun menghadapi perubahan dan ketidakpastian, namun tidak terombang-ambing.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya