TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Sosok Toksik Tidak Bisa Menerima Tanggung Jawab

Mereka memiliki karakter manipulatif yang kuat

ilustrasi rekan kerja toxic (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Intinya Sih...

  • Individu toksik tidak mampu menerima tanggung jawab bersama dalam skala besar
  • Kecenderungan untuk mencari aman sendiri menyebabkan sosok toksik menghindari tanggung jawab
  • Sikap manipulatif dan rendahnya solidaritas menjadi alasan sosok toksik tidak bisa melaksanakan tanggung jawab dengan baik

Setiap individu memiliki tanggung jawab masing-masing yang harus diselesaikan. Apalagi menyangkut tanggung jawab bersama dalam skala besar. Kita harus mampu disiplin dan memegang tanggung jawab tersebut dengan baik. Tapi sikap demikian tidak ditunjukkan oleh karakter manusia toksik.

Mereka justru menjadi individu yang tidak bisa menerima tanggung jawab. Bahkan cenderung lari dari tugas dan kewajiban dan seharusnya dilaksanakan. Beberapa alasan menjadi dasar dari sosok toksik tidak bisa menerima tanggung jawab. Berikut tujuh diantaranya.

1. Dipengaruhi oleh kesadaran diri yang rendah

Barangkali kamu pernah bertemu dengan individu yang memiliki karakter toksik. Orang-orang seperti mereka ingin meraih kedudukan di posisi tertinggi. Tapi tidak selaras dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Bisa dibilang, sosok toksik cenderung menghindari tanggung jawab.

Mereka bersikap demikian karena dipengaruhi oleh kesadaran diri yang rendah. Manusia dengan karakter toksik tidak memikirkan jika perbuatannya merugikan orang lain. Ia tidak memiliki kesadaran bahwa tindakan yang dilakukan sudah menegaskan sebagai individu tidak profesional.

2. Kecenderungan untuk mencari aman sendiri

Meraih tujuan bersama dalam skala besar membutuhkan solidaritas dan persatuan. Jika ada permasalahan, tentu harus mencari solusi bersama. Bukan justru melimpahkan beban masalah dan tanggung jawab kepada orang lain.

Ternyata ini menjadi sebab sosok toksik tidak bisa menerima tanggung jawab dengan baik. Mereka memiliki kecenderungan untuk mencari aman sendiri. Hal ini membuat mereka cenderung menyalahkan orang lain atau situasi daripada introspeksi dan berbenah.

3. Keinginan untuk menjadikan orang lain sebagai sasaran

Kita tidak bisa memungkiri jika lingkungan sosial diisi manusia dengan berbagai macam karakter. Termasuk dengan orang-orang yang memiliki sikap dan perilaku toksik. Ciri khas yang mencolok dari mereka salah satunya tidak bisa menerima tanggung jawab.

Apa yang mendasari mereka bertindak demikian? Orang-orang toksik memiliki keinginan untuk menjadikan orang lain sebagai sasaran. Mereka ingin dipandang sebagai sosok sempurna dan tidak pernah memiliki kekurangan. Jika muncul permasalahan, maka orang lain dijadikan sebagai kambing hitam.

4. Kecenderungan untuk bersikap manipulatif

Mungkin kamu sudah mengetahui sekilas mengenai sikap manipulatif. Hal ini terjadi ketika kita menyamarkan fakta dengan opini. Sekaligus memanipulasi suatu kesalahan agar terlihat benar. Apapun alasannya, sikap manipulatif merupakan bagian dari perilaku tercela.

Kecenderungan untuk bersikap manipulatif menjadi alasan sosok toksik tidak bisa menerima tanggung jawab. Mereka sering mengubah keadaan atau situasi hanya untuk mencari keuntungan sendiri. Bahkan tidak memikirkan jika tindakan yang dilakukan merugikan orang-orang di lingkungannya.

5. Bersikap atas dasar individualis

Membahas tentang karakter dan pemikiran sosok manusia toksik memang tidak pernah ada habisnya. Selalu ada tindakan yang memancing keributan di lingkungan sekitar. Tidak terkecuali dari cara sosok toksik dalam melaksanakan tanggung jawab.

Mereka cenderung tidak bisa menerima tanggung jawab yang diberikan. Ini terjadi karena prinsip individualis yang tinggi. Sosok toksik hanya mengutamakan kenyamanan dan keamanan diri sendiri. Mereka tidak segan mengorbankan orang lain di tengah lingkungan sosial.

6. Condong pada kepentingan pihak-pihak tertentu

Meraih tujuan bersama memang tidak mudah. Oleh sebab itu, butuh konsistensi dan kedisiplinan. Sekaligus tindakan yang terbuka dan adil. Di satu sisi, sosok toksik tidak bisa melaksanakan ketetapan tersebut. Mereka justru condong pada kepentingan pihak-pihak tertentu yang dianggap selaras dengan ambisinya.

Di sinilah alasan sosok toksik tidak bisa menerima tanggung jawab. Karena kepentingan pihak-pihak tertentu sudah mendominasi diri. Keputusan yang diambil sering menimbulkan pro kontra. Apalagi keputusan tersebut bersifat menyudutkan dan merugikan antar sesama.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Tetangga yang Toxic dan Berbahaya, Berisik! 

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya