TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menghindari Pluralistic Ignorance dan Jadi Diri Sendiri

Pernah merasa pandanganmu berbeda dari mayoritas?

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Intinya Sih...

  • Pandangan berbeda dari mayoritas disebut pluralistic ignorance, di mana kita merasa sendirian padahal banyak yang setuju.
  • Jujur pada diri sendiri penting, namun tidak selalu harus mengungkapkan ketidaksetujuan. Berbicara dengan pendekatan empatik dapat membantu.
  • Ciptakan lingkungan mendukung ekspresi bebas dan edukasi diri serta orang lain tentang pluralistic ignorance untuk menghindari kesalahpahaman.

Pernahkah kamu merasa sendirian dalam pendapat atau kepercayaanmu, seolah-olah kamu adalah satu-satunya yang berpikir berbeda? Fenomena ini dikenal dengan pluralistic ignorance, di mana kamu merasa pandanganmu berbeda dari mayoritas, padahal sebenarnya banyak orang yang merasakan hal yang sama. Situasi ini sering membuat kita merasa tertekan untuk mengikuti apa yang tampaknya disetujui banyak orang, meskipun kita memiliki pandangan sendiri yang valid.

Mengatasi pluralistic ignorance bisa jadi tantangan, tetapi ada beberapa cara untuk memastikan kamu tetap autentik dan tidak terjebak dalam asumsi yang salah. Nah, berikut adalah lima tips untuk menghindari fenomena ini dan tetap menjadi diri sendiri!

1. Pahami secara mendalam apa itu pluralistic ignorance

Pertama-tama, penting untuk memahami secara mendalam apa yang dimaksud dengan pluralistic ignorance. Fenomena ini terjadi ketika kamu merasa sendirian dalam pandanganmu, padahal sebenarnya banyak yang setuju denganmu. Misalnya, saat rapat, kamu merasa ada yang tidak tepat dengan ide yang dibahas, namun karena semua orang tampak setuju, kamu memilih untuk diam. Mungkin saja mereka juga merasakan keraguan yang sama.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Kadang, kita terjebak dalam asumsi bahwa kita harus menyesuaikan diri dengan apa yang tampaknya mayoritas pikirkan. Ini bisa menyebabkan kita mengabaikan intuisi dan pendapat pribadi. Oleh karena itu, penting untuk lebih peka terhadap perasaanmu sendiri dan tidak langsung menganggap apa yang dipikirkan orang lain.

2. Pentingnya jujur pada diri sendiri dan tidak mengikuti arus

Selanjutnya, jangan takut untuk jujur pada diri sendiri. Jika kamu merasa tidak nyaman atau tidak setuju dengan sesuatu, itu hal yang wajar. Jangan biarkan asumsi bahwa kamu ‘berbeda’ membuatmu mengikuti arus tanpa bersuara. Ini sangat penting untuk menjaga keaslianmu dan tidak terjebak dalam pluralistic ignorance.

Namun, kejujuran pada diri sendiri tidak berarti kamu harus selalu mengungkapkan setiap ketidaksetujuan. Kadang, memilih untuk diam juga bisa jadi bentuk kejujuran. Yang penting adalah kamu tetap setia pada nilai dan keyakinanmu, dan tidak merasa harus selalu mengikuti apa yang tampaknya ‘populer’.

3. Cara berbicara dan bertindak agar pendapatmu diterima

Jika kamu merasa ada yang tidak beres, beranilah untuk berbicara. Tindakanmu bisa menjadi pemicu bagi orang lain untuk menyuarakan pendapat mereka juga. Ini sangat penting, terutama di lingkungan kerja atau dalam kelompok sosial. Dengan berbicara, kamu membuka peluang untuk diskusi yang lebih sehat dan konstruktif.

Berbicara tidak harus konfrontatif. Pendekatan yang empatik dan terbuka dapat membuat orang lain merasa nyaman untuk berbagi pandangan mereka. Ini membantu mengurangi kesalahpahaman dan membangun lingkungan yang lebih inklusif.

4. Menciptakan lingkungan yang mendukung ekspresi pendapat

Ciptakan lingkungan yang mendukung ekspresi bebas. Baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja, lingkungan yang terbuka untuk umpan balik dapat mengurangi pluralistic ignorance. Mulailah dengan menghargai setiap pendapat dan memberikan ruang bagi semua orang untuk berkontribusi.

Sebagai bagian dari komunitas, kamu bisa inisiatif mengadakan sesi diskusi terbuka atau workshop tentang pluralistic ignorance. Ini akan membantu semua orang memahami pentingnya berbagi pandangan dan bagaimana hal itu memperkaya pemahaman kolektif kita.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya